Ayat 1 Tawarikh 11:6 mencatat momen krusial dalam sejarah penaklukan Yerusalem oleh Raja Daud. Setelah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel, Daud perlu mengamankan pusat pemerintahan yang strategis dan sebelumnya tidak dapat ditembus oleh bangsa Israel. Yerusalem, yang saat itu dikuasai oleh orang Yebus, berdiri sebagai benteng yang kokoh dan sangat dijaga. Tantangan yang dihadapi Daud dan pasukannya sungguh besar, bukan hanya dari kekuatan militer lawan, tetapi juga dari medan yang sulit dan pertahanan yang seolah tak tertembus.
Namun, dalam situasi inilah muncul sebuah peluang, sebuah celah yang tidak dilihat oleh orang Yebus. Yoab bin Zeruya, seorang panglima yang gagah berani dan setia kepada Daud, menemukan atau memanfaatkan sebuah jalan masuk yang tak terduga. Frasa "mencapai pintu air itu melalui lorong yang berdinding itu" memberikan gambaran mengenai sebuah jalur yang tersembunyi, mungkin sebuah terowongan atau saluran pembuangan kuno yang mengarah ke dalam kota. Kunci dari penaklukan ini bukanlah kekuatan brutal semata, melainkan kecerdasan strategis, keberanian untuk mengeksplorasi dan keberanian untuk bertindak pada saat yang tepat.
Keberhasilan Yoab dalam memimpin serangan melalui jalan rahasia ini bukan hanya menjadi kemenangan militer, tetapi juga memberikan legitimasi dan pujian besar baginya. Ayat ini secara eksplisit menyatakan bahwa Yoab naik pertama kali dan menjadi kepala. Ini menunjukkan bahwa siapa pun yang pertama kali mencapai target, yang pertama kali menunjukkan keberanian dan kepemimpinan dalam situasi kritis, akan mendapatkan kehormatan dan posisi teratas. Ini adalah prinsip kepemimpinan yang sering terlihat, di mana inisiatif dan keberanian di garis depan sangat dihargai.
Penaklukan Yerusalem ini memiliki makna historis dan teologis yang mendalam. Kota ini kemudian dijadikan ibu kota Daud, pusat kekuasaan Kerajaan Israel bersatu, dan kemudian menjadi pusat ibadah karena penempatan Tabut Perjanjian di sana. Ayat ini mengingatkan kita bahwa penaklukan terbesar seringkali bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kebijaksanaan, keberanian untuk mengambil risiko yang diperhitungkan, dan kemampuan untuk melihat peluang di mana orang lain melihat tembok yang tak bisa ditembus. Peran Yoab dalam peristiwa ini menegaskan pentingnya memiliki orang-orang yang tanggap, proaktif, dan berani dalam sebuah tim atau kepemimpinan. Kisah ini terus menginspirasi untuk menghadapi tantangan dengan pandangan yang jernih dan tindakan yang tegas.