Ayat 1 Tawarikh 12:24 mencatat momen krusial dalam sejarah kepemimpinan Raja Daud. Ayat ini memberikan gambaran tentang jumlah dan kesetiaan pasukan yang berkumpul di Hebron, siap untuk meneguhkan kekuasaan Daud atas seluruh Israel, sebagaimana telah dinubuatkan oleh Tuhan.
Peristiwa ini terjadi pada masa transisi penting. Saul, raja pertama Israel, telah gugur, dan takhta kerajaan kini terbuka. Daud, yang telah diurapi oleh Samuel jauh sebelumnya, kini memiliki kesempatan untuk mewujudkan takdirnya. Namun, untuk menjadi raja yang sah dan dihormati di seluruh negeri, ia membutuhkan dukungan yang kuat. Di sinilah peran penting dari pasukan yang disebutkan dalam ayat ini menjadi terlihat.
Jumlah yang tercatat, "seribu empat ratus tujuh ribu," mungkin terdengar luar biasa besar, namun perlu dipahami dalam konteks militer dan populasi pada zaman itu. Angka ini mencakup berbagai suku dan wilayah Israel, menunjukkan bahwa penggabungan kerajaan ini tidak hanya didukung oleh satu atau dua kelompok, melainkan oleh spektrum yang luas dari rakyat Israel. Ini adalah bukti dari visi Daud yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat di bawah satu bendera.
Yang lebih penting daripada angka semata adalah motivasi mereka. Ayat ini secara eksplisit menyatakan bahwa mereka datang "untuk memindahkerajaan Saul kepadanya, sesuai dengan firman TUHAN." Ini menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar pengikut biasa yang mencari pemimpin yang kuat, tetapi mereka bertindak atas dasar keyakinan spiritual. Mereka melihat Daud sebagai pilihan Tuhan, dan oleh karena itu, mendukung Daud berarti mereka sedang menegakkan kehendak ilahi.
Hal ini menekankan pentingnya kepemimpinan yang memiliki dasar ilahi. Ketika seorang pemimpin dipilih dan didukung berdasarkan prinsip-prinsip rohani, ia memiliki potensi untuk membawa bangsa kepada kemakmuran dan kebenaran. Pasukan ini, yang terdiri dari "pahlawan" dan "orang-orang yang cakap," bukan hanya sekadar tentara, tetapi juga mereka yang memiliki semangat dan kesiapan untuk memperjuangkan apa yang mereka yakini benar di mata Tuhan.
Daud sendiri dikenal sebagai seorang pejuang dan pemimpin yang luar biasa, namun keberhasilannya tidak datang begitu saja. Ia membutuhkan dukungan dari orang-orang yang setia dan cakap. Ayat 1 Tawarikh 12:24 adalah pengingat bahwa di balik setiap pemimpin yang sukses, ada tim yang solid dan berdedikasi yang percaya pada visi dan misi bersama. Ini mengajarkan kita tentang nilai persatuan, keyakinan spiritual, dan pentingnya memilih pemimpin yang dapat dipercaya dan dihormati.
Kisah ini terus relevan hingga kini, mengajarkan bahwa fondasi yang kuat untuk sebuah organisasi atau pemerintahan adalah ketika ia didasarkan pada prinsip-prinsip yang benar dan didukung oleh orang-orang yang berkomitmen untuk mewujudkan tujuan mulia, terutama yang selaras dengan kehendak Tuhan.