1 Tawarikh 15:6 - Penyeberangan Tabut Allah

"Juga dari kaum Harun dan dari bani Lewi ada berdiri enam orang yang saleh, yaitu Uriel, Asaia, Yoel, Semaya bin Kusyia, Elyasa bin Helon, dan Elyasafat bin Yaflet."

Ilustrasi penyeberangan Tabut Perjanjian Tabut Perjanjian Dibawa oleh Umat Lewi

Dalam perjalanan spiritual umat Israel, momen-momen penting seringkali dicatat dalam Kitab Tawarikh. Salah satunya adalah peristiwa penting terkait Tabut Perjanjian Allah. 1 Tawarikh 15:6 membawa kita pada deskripsi mengenai sejumlah tokoh penting yang terlibat dalam upaya memindahkan Tabut tersebut, sebuah artefak suci yang melambangkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Ayat ini secara spesifik menyebutkan enam nama yang berasal dari kaum Harun dan bani Lewi, yaitu Uriel, Asaia, Yoel, Semaya bin Kusyia, Elyasa bin Helon, dan Elyasafat bin Yaflet.

Penyebutan nama-nama ini bukanlah sekadar daftar biasa. Mereka adalah individu-individu yang dipercayakan untuk tugas mulia dan krusial ini. Kaum Lewi, secara khusus, memiliki peran penting dalam pelayanan di Kemah Suci dan Bait Allah. Mereka bertugas memikul, menjaga, dan memelihara barang-barang kudus, termasuk Tabut Perjanjian. Pemilihan enam orang saleh ini menunjukkan betapa seriusnya Daud dan bangsa Israel mempersiapkan pemindahan Tabut yang sempat hilang dan berada di tempat lain. Ada proses persiapan yang matang, termasuk memilih orang-orang yang dianggap layak dan berintegritas.

Keenam nama tersebut, dengan silsilah mereka yang disebutkan (bin Kusyia, bin Helon, bin Yaflet), menegaskan adanya struktur keluarga dan keturunan yang jelas dalam organisasi keagamaan Israel. Hal ini menunjukkan bahwa tugas keagamaan bukanlah hal yang sporadis, melainkan terorganisir dan diwariskan. Mereka adalah bagian dari kaum Lewi yang memiliki tanggung jawab khusus untuk hal-hal yang berkaitan dengan ibadah dan hadirat Allah. Keikutsertaan mereka dalam memindahkan Tabut menjadi bukti dedikasi dan kesetiaan mereka terhadap hukum dan tradisi.

Peristiwa pemindahan Tabut Perjanjian dalam 1 Tawarikh pasal 15 ini secara keseluruhan adalah momen perayaan dan pemulihan. Setelah sekian lama Tabut berada di tempat yang tidak seharusnya, Daud bertekad untuk membawanya kembali ke Yerusalem dengan cara yang benar dan kudus. Ayat 6 ini adalah bagian dari susunan panitia atau kelompok yang ditunjuk untuk tugas tersebut. Kehadiran nama-nama Lewi ini menjadi pengingat bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan Allah harus dilakukan dengan penuh hormat, sesuai dengan aturan-Nya, dan melalui orang-orang yang telah dipilih serta disucikan. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya persiapan, dedikasi, dan ketaatan dalam setiap aspek kehidupan rohani kita, terutama ketika kita terlibat dalam pelayanan kepada Tuhan.