1 Tawarikh 18:10

"Berkata ia: "Dari Tuhanlah datangnya kemenangan itu, dari tangan-Mu, ya Allahku; dari tangan-Mu, ya TUHAN; tangan-Mu yang meninggikan orang, tangan-Mu yang memuliakan orang, tangan-Mu yang memukul musuh, tangan-Mu yang membalas musuh-Mu."

Ayat 1 Tawarikh 18:10 merupakan sebuah pengakuan iman yang mendalam dari Raja Daud. Ayat ini dicatat dalam konteks kemenangan militer yang luar biasa yang dialami oleh Daud dan pasukannya melawan musuh-musuh Israel. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana Tuhan secara aktif bekerja dalam kehidupan umat-Nya, memberikan kemenangan dan kemuliaan.

Ketika Daud menyatakan, "Dari Tuhanlah datangnya kemenangan itu, dari tangan-Mu, ya Allahku," ia mengakui bahwa setiap keberhasilan yang diraih bukanlah semata-mata karena kekuatan atau strategi manusia. Sebaliknya, itu adalah anugerah dan campur tangan ilahi. Pengakuan ini menekankan kedaulatan Tuhan atas segala sesuatu, termasuk hasil pertempuran dan penaklukan. Daud tidak mengambil pujian untuk dirinya sendiri, melainkan mengembalikannya kepada Sang Pemberi segala kemenangan.

Lebih lanjut, Daud menegaskan, "tangan-Mu yang meninggikan orang, tangan-Mu yang memuliakan orang." Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Tuhan adalah sumber dari peningkatan status dan kehormatan. Dalam pandangan dunia kuno, seorang raja atau pemimpin yang ditinggikan berarti diberi wewenang, kekuasaan, dan pengakuan yang lebih besar. Daud memahami bahwa posisinya sebagai raja yang berkuasa dan dihormati adalah hasil dari pilihan dan pemeliharaan Tuhan. Hal ini mengajarkan kita bahwa pencapaian dan posisi yang kita miliki, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, pada akhirnya berasal dari Tuhan.

Kemudian, Daud menyebutkan aspek lain dari kuasa Tuhan: "tangan-Mu yang memukul musuh, tangan-Mu yang membalas musuh-Mu." Di sini, Daud mengakui kekuatan Tuhan dalam melindungi umat-Nya dari serangan dan permusuhan. Kemenangan atas musuh adalah manifestasi nyata dari perlindungan ilahi. Pengakuan ini tidak hanya sekadar pernyataan verbal, tetapi merupakan pengakuan atas pengalaman nyata dimana Tuhan telah bertindak sebagai pelindung dan pembela bagi Israel. Ini memberikan keyakinan bahwa Tuhan senantiasa hadir untuk melawan kejahatan dan ketidakadilan yang dihadapi umat-Nya.

Secara keseluruhan, 1 Tawarikh 18:10 mengajarkan pentingnya sikap rendah hati dan rasa syukur di hadapan Tuhan. Ini mendorong kita untuk tidak pernah melupakan sumber dari segala kebaikan dan kemenangan dalam hidup kita. Sebaliknya, kita diingatkan untuk senantiasa mengembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan, mengenali tangan-Nya yang bekerja dalam setiap aspek kehidupan kita, memberikan kita kekuatan, kehormatan, dan perlindungan. Ayat ini adalah pengingat abadi bahwa hanya dalam Tuhan kita menemukan kemenangan yang sejati dan berkat yang berkelimpahan.

Simbol Kemenangan dan Perlindungan