1 Tawarikh 25:9

"Mereka membuang undi, baik yang kecil maupun yang besar, baik ahli musik maupun yang bukan ahli musik."
Harmoni Pelayanan

Ayat Alkitab 1 Tawarikh 25:9 membawa kita ke dalam sebuah momen penting dalam sejarah Israel, yaitu penataan ulang ibadah di Bait Suci Yerusalem di bawah kepemimpinan Raja Daud. Ayat ini secara spesifik menyoroti bagaimana para musisi dan penyanyi dipilih untuk melayani. Kata kunci di sini adalah "membuang undi." Ini bukan sekadar proses acak, melainkan sebuah metode ilahi yang digunakan untuk menunjukkan penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan ketidakberpihakan dalam penugasan.

Dalam konteks 1 Tawarikh pasal 25, kita melihat bahwa pemazmur dan para musisi adalah bagian integral dari sistem ibadah Bait Suci. Mereka bertugas untuk memimpin pujian, membawakan mazmur-mazmur, dan menciptakan suasana kekudusan serta penghormatan kepada Allah. Penunjukan mereka bukanlah berdasarkan status sosial, bakat semata, atau koneksi pribadi. Sebaliknya, mereka menyerahkan proses pemilihan itu sepenuhnya kepada Tuhan melalui pembuangan undi. Ini mencerminkan prinsip ketaatan yang mendalam dan pengakuan bahwa setiap tugas, sekecil apapun, jika dipercayakan oleh Tuhan, memiliki nilai yang sama di hadapan-Nya.

Frasa "baik yang kecil maupun yang besar, baik ahli musik maupun yang bukan ahli musik" menunjukkan bahwa tidak ada batasan dalam pelayanan ini. Baik mereka yang memiliki keahlian musik luar biasa maupun mereka yang mungkin memiliki bakat lebih sederhana, semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk terpanggil melayani. Hal ini mengajarkan kita bahwa Tuhan tidak memandang bulu. Ia dapat menggunakan siapapun yang bersedia dan taat untuk menggenapi rencana-Nya. Yang terpenting bukanlah kemahiran pribadi semata, melainkan hati yang siap melayani dan tunduk pada pimpinan ilahi.

Ketaatan dalam pelayanan ini bukanlah sebuah beban, melainkan sebuah kehormatan. Para musisi ini tidak hanya memainkan alat musik atau menyanyi; mereka sedang turut ambil bagian dalam ibadah yang dipersembahkan kepada Yang Maha Kuasa. Pembuangan undi menegaskan bahwa mereka dipanggil untuk melayani sesuai dengan penugasan Tuhan, bukan keinginan pribadi. Ini merupakan sebuah pelajaran berharga bagi kita di masa kini. Dalam gereja, dalam keluarga, atau dalam pekerjaan, kita semua dipanggil untuk melayani Tuhan dalam peran dan tugas masing-masing. Apakah peran itu besar atau kecil, menonjol atau tersembunyi, yang terpenting adalah kesediaan hati untuk taat dan menyerahkan segala sesuatu kepada kehendak-Nya, sebagaimana para musisi di Bait Suci yang dipilih melalui pembuangan undi.

Pelayanan musik dalam konteks ini memiliki tujuan yang mulia: untuk mengagungkan nama Tuhan dan membangun iman umat-Nya. Ketika setiap individu dalam kelompok pelayanan tersebut, baik yang dianggap "ahli" maupun yang "kurang ahli" secara teknis, dipanggil melalui cara yang dipercayakan kepada Tuhan, terciptalah sebuah harmoni yang lebih dalam. Bukan hanya harmoni nada, tetapi harmoni pelayanan yang didasari oleh ketaatan, kerendahan hati, dan kepercayaan penuh kepada pimpinan Tuhan.