1 Tesalonika 4:8 - Pemberian Roh Kudus

"Jadi, siapa yang mengabaikan ini, bukan manusia yang diabaikannya, melainkan Allah, yang juga mengaruniakan Roh-Nya yang kudus kepadamu."

Firman Tuhan dalam Surat 1 Tesalonika pasal 4 ayat 8 memberikan penekanan yang sangat kuat mengenai pentingnya kita menanggapi kebenaran ilahi yang disampaikan melalui Firman-Nya. Ayat ini, "Jadi, siapa yang mengabaikan ini, bukan manusia yang diabaikannya, melainkan Allah, yang juga mengaruniakan Roh-Nya yang kudus kepadamu," mengajarkan kita sebuah kebenaran mendasar: ketika kita mengabaikan atau menolak pesan yang datang dari Allah, pada hakikatnya kita tidak sedang mengabaikan utusan manusia semata, melainkan Allah sendiri yang berbicara kepada kita.

Lebih dalam lagi, ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak hanya menyampaikan Firman-Nya melalui para nabi atau rasul, tetapi Dia juga memberikan Roh Kudus-Nya kepada kita. Roh Kudus adalah pribadi Allah yang berdiam di dalam diri orang percaya, yang bertugas untuk membimbing, mengajar, menginsafkan, dan menguatkan kita dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran Roh Kudus adalah anugerah terbesar, bukti kasih dan kuasa Allah yang bekerja dalam diri kita untuk membentuk kita sesuai dengan gambar-Nya.

Ketika kita mengabaikan nasihat dan ajaran yang bersumber dari Allah, seolah-olah kita sedang menolak kasih karunia ini. Penolakan terhadap kebenaran berarti penolakan terhadap sumber kebenaran itu sendiri, yaitu Allah. Ini bukan sekadar soal ketidaksetujuan intelektual, tetapi sebuah sikap hati yang menolak tuntunan ilahi. Allah yang mengaruniakan Roh Kudus kepada kita, yang rindu agar kita hidup dalam kebenaran dan mengalami pemulihan, akan merasa kecewa ketika anugerah tersebut ditolak.

Oleh karena itu, kita dipanggil untuk senantiasa membuka hati dan pikiran kita terhadap apa yang Allah firmankan. Menghargai Firman-Nya berarti menghargai Allah sendiri. Menerima tuntunan Roh Kudus berarti membiarkan Allah bekerja secara penuh dalam hidup kita, membentuk karakter kita, dan memimpin kita menuju kekudusan. Setiap perkataan yang datang dari Allah memiliki otoritas ilahi, dan mengabaikannya adalah sebuah kerugian yang sangat besar, bukan hanya bagi diri kita sendiri, tetapi juga sebagai sebuah respons terhadap Allah yang telah memberikan diri-Nya melalui Roh Kudus.

Dalam konteks ini, 1 Tesalonika 4:8 menjadi pengingat yang kuat agar kita selalu hidup dalam ketaatan dan keselarasan dengan kehendak Allah. Kehidupan yang dijalani dengan mengindahkan Firman-Nya adalah bukti penghargaan kita yang tulus kepada Allah yang telah memberikan segalanya, termasuk Roh Kudus, bagi kita.