Ilustrasi: Perwakilan jemaat yang bersatu dalam semangat pelayanan Kristus.
Makna Pelayanan yang Tulus
Ayat 2 Korintus 8:23 menyoroti pentingnya peran individu dalam tubuh Kristus, khususnya mereka yang dipercaya untuk melayani dan membawa pesan. Paulus menyebut Titus dan saudara-saudara lainnya sebagai "rekanku dan temanku seperjuangan," serta sebagai "utusan jemaat dan kemuliaan Kristus." Frasa ini bukan hanya sekadar gelar, melainkan sebuah pengakuan atas kesetiaan, dedikasi, dan dampak positif yang mereka berikan dalam pelayanan.
Menariknya, Paulus tidak hanya memuji mereka atas pencapaian atau kemampuan mereka, tetapi lebih kepada bagaimana mereka menjadi representasi dari Kristus itu sendiri. Kualitas hidup dan pelayanan mereka mencerminkan kemuliaan Kristus di hadapan dunia. Ini mengajarkan kita bahwa pelayanan Kristen yang sejati bukanlah tentang mencari pengakuan atau pujian bagi diri sendiri, melainkan tentang memuliakan Tuhan melalui setiap tindakan dan perkataan.
Kemitraan dan Kepercayaan dalam Pelayanan
Kata "rekanku dan temanku seperjuangan" menggambarkan kedalaman hubungan dan kolaborasi yang ada dalam pelayanan. Ini menunjukkan bahwa pelayanan bukan kegiatan individu yang terisolasi, melainkan sebuah upaya bersama yang membutuhkan saling mendukung, berbagi beban, dan merayakan keberhasilan bersama. Titus dan rekan-rekannya bukan sekadar bawahan atau agen yang menjalankan perintah, melainkan mitra yang terlibat aktif dalam misi Kristus.
Dalam konteks jemaat di Korintus, yang sering kali menghadapi tantangan internal dan eksternal, adanya pribadi-pribadi yang dapat diandalkan seperti Titus adalah anugerah yang besar. Mereka adalah ujung tombak dalam mengumpulkan persembahan untuk jemaat lain yang membutuhkan, sebuah tugas yang membutuhkan integritas dan kepercayaan tinggi. Paulus yakin pada mereka, dan melalui mereka, jemaat Korintus dapat melihat gambaran pelayanan yang melampaui batasan ego dan kepentingan pribadi.
Menjadi Kemuliaan Kristus
Bagian akhir ayat ini, "utusan jemaat dan kemuliaan Kristus," adalah penegasan yang luar biasa. Para pelayan ini tidak hanya mewakili jemaat secara organisasional, tetapi yang lebih utama, mereka membawa serta kemuliaan Kristus. Ini berarti cara mereka hidup, cara mereka berbicara, dan cara mereka melayani seharusnya memancarkan karakter dan kasih Kristus. Ketika kita melihat seorang pelayan Tuhan yang tulus, kita seharusnya bukan hanya melihat pribadi itu, tetapi melihat Kristus yang bekerja melalui dirinya.
Dalam kehidupan kekristenan modern, ayat ini menjadi pengingat yang kuat. Setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi bagian dari "kemuliaan Kristus." Meskipun tidak semua dipanggil menjadi pemimpin jemaat secara formal, setiap orang memiliki peran dalam menunjukkan kasih Kristus kepada dunia melalui talenta, waktu, dan sumber daya yang diberikan Tuhan. Pelayanan yang dilandasi kasih, kerendahan hati, dan kesetiaan adalah cara terbaik untuk memuliakan nama-Nya dan menjadi saksi yang hidup akan kehadiran-Nya di dunia ini.