Ayat 2 Raja-raja 11:5 ini mungkin tampak seperti perintah militer biasa, namun di balik kata-katanya terkandung sebuah strategi yang sangat krusial. Dalam konteks sejarahnya, kejadian ini terjadi di tengah pergolakan politik dan agama yang luar biasa di Yehuda. Atalia, seorang ratu yang bengis, telah merebut takhta dan berusaha memusnahkan seluruh keturunan Daud agar tidak ada yang bisa mengklaim haknya atas takhta. Dalam situasi genting inilah, imam besar Yoyada bertindak dengan penuh hikmat dan keberanian.
Perintah ini, "Seperlima dari kamu yang masuk pada hari Sabat... haruslah menjaga puri raja," bukanlah sekadar pembagian tugas jaga. Ini adalah tindakan pencegahan yang cerdik. Hari Sabat, yang seharusnya menjadi hari istirahat, menjadi momen yang dipilih oleh Yoyada untuk mengamankan pewaris takhta yang sebenarnya, yaitu Yoas. Dengan membagi para imam dan Lewi menjadi kelompok jaga yang strategis, Yoyada memastikan bahwa di setiap titik akses penting ke istana, termasuk Gerbang Sur yang dua, akan ada penjagaan yang ketat. Keteraturan dan pembagian tugas yang jelas ini menunjukkan adanya perencanaan yang matang.
Mengapa "seperlima"? Angka ini kemungkinan besar dipilih untuk memastikan adanya kekuatan yang cukup untuk pertahanan, tanpa menarik perhatian yang berlebihan. Penjagaan yang tersebar dan teratur ini dimaksudkan untuk menyaring siapa saja yang bisa mendekati raja muda, dan pada saat yang sama, memberikan waktu bagi Yoyada dan para pendukungnya untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya. Kunci dari strategi ini adalah kerahasiaan dan eksekusi yang tepat waktu.
Hikmat yang ditunjukkan oleh Yoyada bukan hanya dalam strategi militer, tetapi juga dalam pemahamannya akan pentingnya menjaga garis keturunan Daud. Pewaris yang sah, Yoas, adalah harapan bagi kelangsungan kerajaan dan keagamaan Israel yang sejati. Dengan melindungi Yoas, Yoyada tidak hanya menyelamatkan seorang anak, tetapi juga menyelamatkan masa depan seluruh bangsa dari kegelapan dan penyembahan berhala yang dipaksakan oleh Atalia. Perintah yang sederhana ini adalah jembatan antara kehancuran dan pemulihan, sebuah bukti bahwa tindakan yang bijaksana, sekecil apapun, dapat memiliki dampak yang sangat besar. Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi ancaman, perencanaan yang cermat dan keberanian untuk bertindak adalah kunci untuk melindungi apa yang berharga.