2 Raja-Raja 17:13

TUHAN memperingatkan Israel dan Yehuda dengan perantaraan setiap nabi dan setiap pandangan, firman-Nya: "Berbaliklah kamu dari pada kelakuanmu yang jahat, dan peganglah hukum-Ku dan peraturan-Ku, sesuai dengan segala hukum yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada kamu dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi."

Inti Janji Kesetiaan Tuhan

Ayat 2 Raja-Raja 17:13 ini merupakan pengingat yang kuat tentang sifat kasih dan kesabaran Tuhan. Di tengah-tengah bangsa Israel yang terus-menerus berpaling dari jalan Tuhan, Tuhan tidak pernah berhenti mengulurkan tangan-Nya. Melalui para nabi-Nya, Tuhan berulang kali memberikan peringatan, teguran, dan panggilan untuk bertobat. Ini bukanlah ancaman belaka, melainkan ungkapan hati Bapa yang merindukan anak-anak-Nya kembali kepada-Nya.

Para nabi, sebagai utusan Tuhan, membawa pesan yang jelas: "Berbaliklah kamu dari pada kelakuanmu yang jahat." Pesan ini menekankan pentingnya pengakuan dosa dan kerinduan untuk meninggalkan cara hidup yang salah. Kejahatan yang dimaksud di sini mencakup berbagai bentuk penyembahan berhala, ketidakadilan sosial, dan pengabaian terhadap hukum-hukum Tuhan. Bangsa Israel telah terjerumus dalam kesesatan, mengikuti adat istiadat bangsa lain, dan melupakan perjanjian yang telah dibuat dengan Tuhan.

Kembali kepada Tuhan, pegang firman-Nya!
Simbol panggilan untuk kembali dan berpegang pada ajaran Tuhan.

Namun, Tuhan juga menawarkan harapan dan jalan keluar. "Peganglah hukum-Ku dan peraturan-Ku," seru-Nya. Ini bukan sekadar tuntutan, melainkan sebuah undangan untuk kembali kepada sumber kehidupan dan kebenaran. Hukum dan peraturan Tuhan adalah panduan yang dirancang untuk kebaikan umat-Nya, untuk membawa mereka pada kehidupan yang berkelimpahan dan hubungan yang harmonis dengan Tuhan serta sesama. Ajaran yang disampaikan melalui para nabi merupakan manifestasi dari kasih Tuhan yang ingin melihat umat-Nya hidup dalam terang-Nya.

Penting untuk diingat bahwa pesan ini relevan sepanjang masa. Tuhan selalu rindu kita untuk berpaling dari kesalahan, melepaskan diri dari hal-hal yang menjauhkan kita dari-Nya, dan merangkul kebenaran firman-Nya. Sejarah bangsa Israel mengajarkan kita bahwa ketidaktaatan membawa konsekuensi, tetapi pertobatan dan kepatuhan mendatangkan berkat dan pemulihan. Melalui ayat ini, kita diingatkan bahwa Tuhan senantiasa sabar dan setia dalam menunggu kita untuk kembali kepada-Nya.

Mari kita merenungkan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Apakah ada hal-hal yang perlu kita tinggalkan? Apakah kita sudah sungguh-sungguh memegang teguh ajaran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita? Tuhan senantiasa memberikan kesempatan untuk memperbaiki jalan kita, asalkan kita mau mendengar suara-Nya dan merespons dengan hati yang tulus. Ketaatan kepada Tuhan adalah kunci menuju kedamaian sejati dan berkat kekal.