Ilustrasi: Matahari bersinar atas air merah.
Kisah dari Kitab 2 Raja-Raja pasal 3, ayat 22, menyajikan gambaran dramatis yang sekilas tampak mengerikan, namun penuh dengan makna ilahi. Ayat ini bercerita tentang pertempuran antara sekutu – Israel, Yehuda, dan Edom – melawan Moab. Dalam keadaan genting, ketika pasukan Moab bersiap untuk menyerang, mereka melihat sesuatu yang mengejutkan di cakrawala.
Matahari pagi yang baru terbit memantulkan cahayanya pada permukaan air di lembah. Namun, air itu tidak terlihat seperti biasa. Bagi mata orang Moab, air tersebut tampak berwarna merah cemerlang, seperti darah. Penglihatan ini tentu menimbulkan kebingungan dan ketakutan di pihak Moab. Mereka mungkin menganggapnya sebagai pertanda buruk, atau mungkin sebagai jebakan yang disiapkan oleh musuh mereka.
Interpretasi dan Makna
Secara harfiah, warna merah pada air ini kemungkinan besar disebabkan oleh refleksi sinar matahari pagi yang jatuh pada lapisan tanah atau mineral tertentu yang terdapat di dalam air tersebut. Pada masa itu, teknologi untuk mengubah warna air secara buatan tentu belum ada. Para ahli tafsir Alkitab seringkali melihat kejadian ini sebagai salah satu cara Tuhan campur tangan dalam sejarah untuk membela umat-Nya. Penglihatan air merah tersebut bisa jadi adalah sebuah ilusi atau pertanda yang dirancang Tuhan untuk mematahkan semangat pasukan Moab, atau bahkan untuk mengalihkan perhatian mereka pada saat yang krusial.
Kejadian ini terjadi pada saat yang sangat kritis. Israel dan sekutunya sedang menghadapi ancaman besar dari Moab. Dalam situasi seperti ini, moral pasukan menjadi sangat penting. Penglihatan yang menakutkan dan membingungkan seperti itu bisa saja merusak mental pasukan Moab, membuat mereka ragu-ragu dan kehilangan keberanian untuk melancarkan serangan. Tuhan seringkali menggunakan cara-cara yang tidak terduga untuk menunjukkan kuasa-Nya dan memelihara umat-Nya.
Pelajaran Iman dari Ayat Ini
Ayat 2 Raja-Raja 3:22 mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki cara-cara yang unik dan seringkali tidak terduga untuk bertindak dalam kehidupan kita. Kadang-kadang, masalah yang kita hadapi mungkin terlihat sangat besar dan menakutkan, sama seperti penglihatan air merah bagi orang Moab. Namun, Tuhan berkuasa atas segala keadaan. Dia bisa saja mengubah apa yang terlihat sebagai ancaman menjadi sebuah kesempatan, atau menggunakan situasi yang membingungkan untuk membawa kemenangan.
Lebih jauh lagi, ayat ini juga mengajarkan pentingnya perspektif. Bagi orang Moab, air merah adalah pertanda ketakutan. Namun, bagi orang yang memahami rencana Tuhan, bahkan kejadian yang tampak menakutkan pun bisa menjadi bagian dari strategi ilahi yang lebih besar. Penting bagi kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, berdoa, dan mencari pengertian-Nya dalam setiap situasi. Dengan demikian, kita dapat melihat melampaui apa yang terlihat oleh mata jasmani dan memahami karya-Nya yang lebih dalam.
Dalam menghadapi tantangan hidup, mari kita ingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Dia bekerja di balik layar, bahkan melalui fenomena alam atau kejadian yang tampaknya biasa, untuk membawa kelepasan dan kemenangan. Keyakinan ini memberikan kekuatan dan harapan, bahkan ketika segala sesuatu tampak suram.