Mereka masuk ke dalam perjanjian untuk mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya.
Ayat 2 Tawarikh 15:12 mengingatkan kita akan sebuah keputusan krusial yang diambil oleh umat Israel di bawah kepemimpinan Raja Asa. Di tengah situasi yang mungkin penuh tantangan, mereka membuat sebuah perjanjian yang teguh: untuk mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya. Keputusan ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan sebuah komitmen mendalam yang seharusnya mengarahkan seluruh kehidupan mereka.
Poin penting dari ayat ini adalah penekanan pada "segenap hati" dan "segenap jiwa". Ini menunjukkan bahwa pencarian akan Tuhan tidak boleh dilakukan setengah-setengah atau hanya pada waktu-waktu tertentu. Ia menuntut dedikasi total, melibatkan seluruh keberadaan kita – pikiran, perasaan, keinginan, dan tindakan. Ketika hati dan jiwa sepenuhnya terfokus pada Tuhan, kita membuka diri untuk menerima bimbingan-Nya, kekuatan-Nya, dan berkat-berkat-Nya.
Konteks historis di balik ayat ini sangat relevan. Raja Asa telah mengalami keberhasilan besar dalam memurnikan Yehuda dari penyembahan berhala dan menegakkan kembali ibadah yang benar kepada Tuhan. Perjanjian yang mereka buat ini menjadi landasan untuk stabilitas rohani dan kemakmuran bangsa. Ini adalah pelajaran berharga bagi kita bahwa pembaruan rohani dan komitmen untuk hidup sesuai kehendak Tuhan adalah fondasi penting bagi keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan, baik pribadi maupun komunal.
Pencarian akan Tuhan dengan segenap hati dan jiwa berarti menempatkan Dia sebagai prioritas utama dalam hidup. Ini berarti mengarahkan setiap keputusan, setiap langkah, dan setiap pemikiran kepada-Nya. Ketika kita menghadapi ujian, godaan, atau kesulitan, komitmen ini akan menjadi jangkar yang menjaga kita tetap teguh. Sebaliknya, jika pencarian kita hanya sebagian, mudah sekali kita terombang-ambing oleh situasi dan kehilangan arah.
Perjanjian yang dibuat umat Israel ini adalah panggilan untuk kita saat ini. Di dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, godaan untuk memecah konsentrasi hati dan jiwa sangat besar. Namun, firman Tuhan melalui 2 Tawarikh 15:12 menegaskan kembali pentingnya komitmen yang teguh. Dengan memusatkan hati dan jiwa pada Tuhan, kita tidak hanya menemukan kekuatan untuk menghadapi tantangan, tetapi juga mengalami kedamaian dan kepuasan yang sejati yang hanya dapat diberikan oleh-Nya. Marilah kita renungkan dan aplikasikan kebenaran ini dalam kehidupan kita sehari-hari.