Menyingkap Keagungan Sang Pencipta
Ayat Ayub 36:28 menjadi sebuah pengingat yang mendalam tentang sifat Tuhan yang luar biasa dan tak terbatas. Dalam kesunyian dan keterbatasan pemahaman manusia, seringkali kita lupa untuk mengapresiasi skala keagungan-Nya. "Sesungguhnya, Tuhan melakukan hal-hal besar, tak terduga oleh kita, tak terhitung jumlahnya." Pernyataan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah realitas kosmik yang terus berlangsung. Dari miliaran bintang yang berkelip di galaksi jauh hingga detail terkecil dalam setiap sel kehidupan, semuanya adalah manifestasi dari kekuatan dan kebijaksanaan Ilahi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terjebak dalam rutinitas dan masalah yang terasa besar, namun seringkali kita melupakan panorama yang jauh lebih luas. Tuhan bekerja dalam skala yang melampaui imajinasi manusia. Fenomena alam seperti badai yang dahsyat, siklus musim yang tak pernah gagal, atau keajaiban kelahiran sebuah kehidupan baru, semuanya adalah bukti nyata dari kuasa-Nya. Lebih dari itu, campur tangan-Nya dalam kehidupan pribadi kita, bahkan pada momen-momen yang paling hening dan tak terlihat, seringkali adalah "hal-hal besar" yang tidak kita sadari dampaknya sampai bertahun-tahun kemudian.
Keindahan alam semesta adalah cerminan dari "hal-hal besar" yang dilakukan Tuhan.
Dalam Keterbatasan Manusia
Frasa "tak terduga oleh kita" menekankan keterbatasan kognitif dan perseptual kita sebagai manusia. Kita cenderung memahami dunia melalui kerangka pengalaman dan logika kita sendiri. Namun, Tuhan beroperasi di luar batas-batas pemikiran kita. Solusi-Nya seringkali datang dengan cara yang tidak kita duga, melampaui ekspektasi terliar kita. Hal ini menuntut kita untuk memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa ada kekuatan dan rencana yang lebih besar yang bekerja, bahkan ketika kita tidak dapat sepenuhnya memahaminya.
Konsep "tak terhitung jumlahnya" mengingatkan kita akan luasnya karya Tuhan. Setiap aspek kehidupan, setiap detik waktu, setiap kejadian, semuanya berada di bawah kendali-Nya dan merupakan bagian dari cetak biru-Nya yang agung. Daripada cemas menghadapi ketidakpastian, kita dipanggil untuk mempercayakan diri pada Sang Pencipta yang mampu mengatur segala sesuatu dengan sempurna. Dengan merenungkan Ayub 36:28, kita diundang untuk melepaskan diri dari keinginan untuk mengendalikan segalanya dan beralih pada keyakinan yang mendalam pada kemahakuasaan-Nya. Ini adalah undangan untuk hidup dengan rasa heran, syukur, dan kepercayaan, menyadari bahwa keagungan-Nya terpancar dalam setiap aspek keberadaan.
Mempelajari dan merenungkan ayat-ayat seperti Ayub 36:28 bukan hanya tentang memahami teks suci, tetapi lebih kepada membuka mata hati kita terhadap kebesaran Tuhan yang senantiasa hadir. Ia adalah arsitek dari segala sesuatu yang ada, seorang seniman yang tiada tara dalam karyanya. Pengakuan akan "hal-hal besar" yang Ia lakukan, meskipun tak terduga dan tak terhitung, adalah sumber kekuatan dan penghiburan bagi jiwa yang mencari makna.