"dan para bani Yekuta, bani Harhur, bani Bazlut,"
Kitab Ezra mencatat kembali perjalanan bangsa Israel setelah pembuangan di Babel. Salah satu bagian penting dari catatan ini adalah daftar nama-nama keluarga dan kelompok yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Allah dan kehidupan mereka di tanah leluhur. Di antara daftar panjang tersebut, terdapat penyebutan spesifik mengenai "bani Yekuta" dalam Ezra 2:48. Ayat ini, meskipun singkat, membuka jendela kepada realitas sosial dan organisasional komunitas yang kembali. Bani Yekuta disebut bersama dengan bani Harhur dan bazlut, yang semuanya teridentifikasi sebagai "para pelayan Bait Allah."
Penamaan sebagai "pelayan Bait Allah" memberikan indikasi yang kuat tentang peran dan fungsi mereka dalam masyarakat pasca-pembuangan. Di era Bait Allah, peran ini biasanya mencakup tugas-tugas penting yang berkaitan dengan pemeliharaan, kebersihan, dan operasional kuil itu sendiri. Mereka mungkin bertanggung jawab untuk menjaga area kuil, membersihkan perkakas-perkakas suci, atau bahkan membantu dalam tugas-tugas ritual tertentu di bawah bimbingan para imam dan orang Lewi. Keberadaan mereka sangat krusial demi kelancaran ibadah dan keberlangsungan fungsi Bait Allah sebagai pusat spiritual bangsa Israel.
Merujuk pada bani Yekuta dalam konteks ini, kita bisa membayangkan sebuah garis keturunan atau kelompok keluarga yang secara turun-temurun mengabdikan diri untuk pelayanan di Bait Allah. Nama "Yekuta" sendiri mungkin memiliki makna atau sejarah tersendiri yang tidak sepenuhnya terungkap dalam kutipan singkat ini, namun signifikansinya terletak pada pengabdiannya. Dalam kebudayaan kuno, peran semacam ini sering kali dianggap sebagai kehormatan dan tanggung jawab yang besar, karena mereka terlibat langsung dalam rumah Tuhan.
Peran para pelayan Bait Allah seperti bani Yekuta ini sering kali tidak tertulis di halaman-halaman sejarah yang gemilang dari raja-raja atau nabi-nabi besar. Namun, mereka adalah tulang punggung yang memungkinkan keberlangsungan kehidupan keagamaan. Tanpa mereka, Bait Allah tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam narasi pembangunan kembali, setiap kontribusi, sekecil apapun yang terlihat, adalah bagian integral dari rencana yang lebih besar untuk memulihkan identitas dan iman bangsa Israel.
Fakta bahwa nama mereka tercatat dalam Kitab Ezra menunjukkan bahwa kontribusi mereka diakui dan dihargai oleh para penulis dan komunitas mereka. Ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap pergerakan besar keagamaan atau sosial, ada banyak individu dan kelompok yang bekerja di balik layar, yang peran pentingnya sering kali terabaikan. Bani Yekuta, bersama dengan bani Harhur dan bazlut, adalah contoh nyata dari pengabdian yang tulus, yang memberikan fondasi penting bagi pemulihan spiritual bangsa Israel. Dedikasi mereka adalah sebuah kesaksian tentang bagaimana pelayanan yang setia, bahkan dalam tugas-tugas yang tampaknya sederhana, dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari karya ilahi yang lebih besar.