Kisah para hakim dalam Perjanjian Lama menawarkan potret kepemimpinan yang unik dan seringkali bergejolak di antara bangsa Israel. Salah satu catatan singkat namun signifikan terdapat pada Hakim-Hakim 12:10, yang memberitakan tentang wafatnya Abdon bin Hiskiel. Ayat ini, meskipun hanya sebuah penutup dari masa kepemimpinannya, menyiratkan sebuah periode stabilitas dan keadilan yang dilalui oleh umat Israel.
Abdon adalah hakim kedelapan belas yang memimpin Israel, dan masa kepemimpinannya tercatat singkat namun berkesan. Ia berasal dari suku Efraim dan dikenal memiliki banyak anak serta cucu. Keturunan yang banyak ini seringkali diasosiasikan dengan keberlimpahan dan berkat ilahi pada masa itu. Keberadaan dan ketenangan yang diasosiasikan dengan Abdon menunjukkan periode damai, di mana bangsa Israel tidak lagi berada di bawah penindasan bangsa asing, sebuah siklus yang berulang kali terjadi dalam Kitab Hakim-Hakim.
Fokus pada tempat penguburannya, yaitu di Piraton di tanah Efraim, memberikan penekanan pada akar dan warisannya. Ini bukan sekadar catatan geografis, melainkan penanda sebuah kepemimpinan yang terhormat dan diterima oleh kaumnya. Dalam konteks sejarah Israel, seorang hakim yang meninggal dalam damai dan dikuburkan di tanah leluhurnya menandakan akhir yang baik dari masa baktinya. Ini kontras dengan banyak hakim lain yang masa kepemimpinannya diwarnai oleh konflik, pemberontakan, atau kematian yang tragis.
Makna dari Hakim-Hakim 12:10 lebih dari sekadar kronologi sejarah. Ayat ini mengingatkan kita tentang pentingnya kepemimpinan yang bijaksana, yang mampu membawa ketenangan dan stabilitas bagi masyarakat. Abdon, dengan warisannya yang terhormat, menjadi simbol dari periode di mana keadilan dijunjung tinggi dan bangsa Israel dapat hidup dengan tenteram. Kehidupan dan kematiannya, meskipun singkat dalam catatan kitab suci, melambangkan buah dari kepemimpinan yang baik, di mana pengaruh positif terus berlanjut bahkan setelah masa baktinya berakhir.
Kita dapat merenungkan bagaimana integritas dan keadilan seorang pemimpin dapat memberikan dampak yang mendalam. Kematian Abdon, yang dicatat dengan tenang di tanah kelahirannya, adalah penutup dari sebuah babak penting dalam sejarah Israel. Ia adalah salah satu dari sekian banyak tokoh yang, meskipun mungkin tidak seglamor raja-raja, memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan spiritual dan sosial bangsa pilihan. Ayat ini, dengan kesederhanaannya, mengajarkan kita untuk menghargai peran para pemimpin yang membawa kedamaian dan keadilan.