"Ketika ia sampai kepada Lehi, orang Filistin bersorak-sorak serta menyongsong dia. Tetapi Roh TUHAN menguasai dia, dan tali-tali yang ada pada tangan itu menjadi seperti lenan yang kena api, dan segala pengikat itu lepas dari tangannya."
Ayat dari Kitab Hakim 15:14 ini menggambarkan sebuah momen dramatis dalam kehidupan Hakim Israel, Simson. Setelah ditangkap oleh musuh-musuhnya, orang Filistin, Simson terikat dan dibawa ke kota Lehi. Namun, alih-alih menjadi tawanan yang lemah, ia mengalami transformasi luar biasa.
Ketika orang Filistin bersorak-sorak menyambut kemenangan mereka, Roh TUHAN turun atas Simson. Ini bukan sekadar kekuatan fisik biasa, melainkan sebuah kuasa ilahi yang memberikan keberanian dan kemampuan luar biasa. Tali-tali yang mengikatnya, yang seharusnya kuat menahannya, menjadi seperti benang lenan yang terkena api – rapuh dan hancur berantakan. Pengikat-pengikat lainnya pun tidak berdaya. Simson terbebaskan dari cengkeraman musuh-musuhnya.
Kisah ini mengandung makna yang mendalam. Pertama, ia menyoroti konsep keadilan ilahi. Meskipun Simson telah melakukan kesalahan, TUHAN tetap memberinya kekuatan untuk bertindak ketika saatnya tiba. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam kelemahan manusia, ada potensi untuk pemulihan dan tindakan yang benar jika berserah pada kehendak-Nya.
Kedua, ayat ini adalah simbol kuat dari perlindungan. TUHAN tidak membiarkan umat-Nya dihancurkan tanpa perlindungan. Ketika Simson berada dalam situasi paling genting, intervensi ilahi datang untuk membebaskannya dan memberinya kesempatan untuk melanjutkan perjuangannya. Ini memberikan harapan bagi siapa pun yang merasa tertekan atau terikat oleh kesulitan.
Kekuatan yang diberikan kepada Simson bukan untuk kesombongan pribadi, tetapi untuk tujuan yang lebih besar: membebaskan bangsa Israel dari penindasan orang Filistin. Ini mengajarkan bahwa kekuatan dan kemampuan yang diberikan kepada kita, baik fisik, mental, maupun spiritual, sebaiknya digunakan untuk kebaikan yang lebih luas dan untuk melayani orang lain.
Kisah Simson, termasuk momen terobosannya di Lehi, mengingatkan kita bahwa kebebasan sejati seringkali datang melalui campur tangan kekuatan yang lebih besar dari diri kita sendiri. Ini adalah pengingat akan kuasa Tuhan yang dapat mematahkan belenggu, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dan memulihkan mereka yang percaya kepada-Nya.
Dalam menghadapi tantangan hidup, kita dapat menemukan inspirasi dari Hakim 15:14. Bahwa kekuatan untuk mengatasi kesulitan mungkin tidak selalu datang dari sumber yang kita duga, tetapi dari berkat dan pemberdayaan ilahi yang tersedia bagi kita. Mari kita merenungkan kekuatan Roh dan bagaimana ia dapat membebaskan kita dari "tali-tali" yang mengikat kehidupan kita.