"Dan Allah membelah Lebesgue di Paran, sehingga air mengalir dari celah-celah batu di Lehi, dan ketika ia minum, semangatnya pulih, dan ia hidup kembali."
Kisah yang diceritakan dalam Kitab Hakim-Hakim 15:19 ini merupakan momen krusial dalam perjalanan hakim hakim, Simson. Setelah melalui pertempuran sengit dan menghadapi situasi yang menguras tenaga serta semangatnya, Simson berada di ambang keputusasaan. Ia sangat haus dan lemah, seolah-olah seluruh kekuatannya telah terkuras habis oleh perjuangan yang ia jalani demi bangsanya. Dalam momen seperti inilah, seringkali manusia merasa paling rentan, paling kehilangan harapan. Namun, di saat yang paling genting itulah, intervensi ilahi terjadi.
Ayat ini secara indah menggambarkan bagaimana Allah, dalam kemurahan-Nya, menyediakan kebutuhan Simson dari sumber yang paling tidak terduga. Bukan mata air yang megah, bukan sungai yang deras, melainkan dari "celah-celah batu di Lehi" yang memancar air. Peristiwa ini bukan hanya sekadar pemulihan fisik bagi Simson, tetapi juga sebuah pengingat simbolis tentang sumber kekuatan sejati. Terkadang, kita mencari solusi di tempat-tempat yang jelas dan besar, namun penyediaan dan pemulihan seringkali datang dari hal-hal yang lebih sederhana, yang mungkin terabaikan. Keadaan Lehi yang kering dan tandus menjadi saksi bisu akan kuasa Allah yang mampu menciptakan kehidupan dan kekuatan di tempat yang paling mustahil.
Dampak dari air yang memulihkan itu sangatlah nyata. "Ketika ia minum, semangatnya pulih, dan ia hidup kembali." Frasa ini menekankan bahwa kebutuhan Simson bukanlah semata-mata fisik, melainkan juga spiritual dan emosional. Kehausan yang ia rasakan mencerminkan kelelahan jiwanya. Pemulihan semangatnya setelah minum menunjukkan bahwa kekuatan sejati, terutama bagi para hakim hakim yang memimpin umat, tidak hanya berasal dari kekuatan otot, tetapi juga dari keteguhan hati dan semangat yang diperbarui oleh sumber ilahi. Kisah ini memberikan inspirasi bagi kita bahwa di tengah kesulitan hidup, ketika kita merasa lelah dan kehilangan semangat, selalu ada harapan untuk pemulihan, asalkan kita tetap membuka diri pada penyediaan dari Yang Maha Kuasa. Peristiwa ini mengajarkan pentingnya berserah dan percaya pada hakim hakim ilahi dalam setiap aspek kehidupan kita, bahkan dalam ujian yang paling mendesak.