Ayat dari Kitab Hakim-hakim pasal 19 ayat 30 ini merupakan seruan yang menggugah, sebuah penanda titik balik penting dalam narasi Kitab Hakim-hakim. Ayat ini muncul setelah kisah tragis tentang seorang Lewi dan gundiknya yang berakhir dengan kekejaman di Gibea. Peristiwa mengerikan ini menimbulkan kemarahan dan ketidakpercayaan yang mendalam di kalangan bangsa Israel. Reaksi kolektif yang tertuang dalam ayat ini bukanlah sekadar emosi sesaat, melainkan sebuah kesadaran kolektif akan pelanggaran moral dan keadilan yang begitu parah, sehingga mengguncang fondasi sosial dan spiritual mereka.
Kutipan "Tidak pernah terjadi yang demikian sejak orang Israel keluar dari tanah Mesir sampai hari ini" menekankan betapa luar biasanya kejahatan yang terjadi. Perbandingan dengan keluarnya Israel dari Mesir, sebuah peristiwa pembebasan monumental yang penuh dengan mukjizat dan intervensi ilahi, menyoroti betapa rusaknya keadaan di zaman para hakim. Ini menunjukkan bahwa kejahatan di Gibea tidak hanya merupakan pelanggaran hukum, tetapi juga pelanggaran terhadap perjanjian dan prinsip-prinsip dasar yang seharusnya menuntun umat Allah. Ketidakpercayaan dan keterkejutan mereka bukanlah respons yang berlebihan, melainkan cerminan dari kegagalan moral yang meluas.
Refleksi Keadilan dan Kebenaran
Inti dari ayat ini terletak pada dua kata kunci yang digarisbawahi: "Perhatikanlah, pertimbangkanlah dan berbicaralah!". Ini adalah panggilan untuk bertindak, untuk tidak hanya menjadi saksi bisu dari ketidakadilan, tetapi untuk meresponsnya dengan cara yang bertanggung jawab. "Perhatikanlah" menuntut agar mereka benar-benar melihat dan memahami apa yang telah terjadi, tanpa memalingkan muka atau menyangkal kenyataan. "Pertimbangkanlah" mengajak mereka untuk merenungkan implikasi dari peristiwa tersebut, baik secara moral, sosial, maupun spiritual. Ini adalah proses evaluasi diri dan kolektif.
Terakhir, "dan berbicaralah!" adalah puncak dari seruan ini. Ini bukan sekadar meminta pendapat, tetapi merupakan panggilan untuk menyampaikan kebenaran, untuk menegakkan keadilan, dan untuk mengambil tindakan nyata. Dalam konteks Kitab Hakim-hakim, di mana setiap orang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri, seruan untuk "berbicara" secara kolektif dan bersatu dalam kebenaran menjadi sangat krusial. Ini mengawali keputusan penting yang akan diambil oleh orang Israel, yaitu untuk melawan dan menghukum perbuatan jahat yang terjadi.
Peristiwa yang digambarkan dalam Hakim-hakim 19:30 menjadi pengingat abadi bahwa ketidakadilan yang dibiarkan akan merusak tatanan masyarakat. Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya integritas, keberanian untuk bersuara demi kebenaran, dan tanggung jawab kolektif untuk menjaga standar moral dan keadilan dalam komunitas kita. Ini adalah pesan yang tetap relevan, mengingatkan kita untuk selalu waspada terhadap penyimpangan dan untuk secara aktif berpartisipasi dalam menjaga keadilan di dunia.