Hakim 5:24

"Dari balai-balai Yael, istri Hewi orang Kad, ia (Medean) terkutuk, lebih dari semua perempuan di khemah-khemah ia terkutuk."

Simbol Kemenangan dan Keadilan Keadilan Terungkap

Simbol segitiga dengan warna gradien cerah, melambangkan kemenangan dan keadilan ilahi.

Kisah yang terpapar dalam Kitab Hakim, khususnya pada pasal 5 ayat 24, menyajikan gambaran dramatis mengenai keadilan yang digenapi, meskipun melalui cara yang mungkin terasa mengejutkan. Ayat ini merujuk pada tindakan Yael, seorang perempuan yang memainkan peran krusial dalam kekalahan tentara Sisera, panglima musuh Israel. Kisah ini merupakan bagian dari kidung Debora, seorang nabi perempuan dan hakim Israel yang memimpin bangsanya. Kemenangan ini bukanlah hasil dari strategi militer belaka, melainkan campur tangan ilahi yang memampukan umat-Nya mengatasi penindasan yang panjang dari bangsa Kanaan.

Frasa "hakim 5 24" mengingatkan kita pada momen spesifik di mana keadilan, dalam pengertian ilahi, terwujud. Dalam konteks ini, Yael bukan hanya sekadar seorang istri, tetapi agen dari keadilan Tuhan. Tindakannya, meski mungkin kontroversial dari sudut pandang dunia, dinilai sebagai kebenaran dari perspektif ilahi. Ia dielu-elukan sebagai perempuan yang diberkati, melebihi perempuan lain yang tinggal dalam kemewahan khemah mereka, karena keberanian dan ketegasannya dalam melaksanakan kehendak Tuhan. Ini menunjukkan bahwa kebenaran dan keberanian seringkali tidak datang dari posisi kekuasaan formal, melainkan dari hati yang taat kepada prinsip yang lebih tinggi.

Keadilan yang digambarkan dalam ayat ini memiliki nuansa yang kuat. Ini bukan sekadar pembalasan atau penghukuman, tetapi lebih kepada pemulihan tatanan dan keadilan ilahi yang akhirnya menang. Keberhasilan Israel dalam mengalahkan musuh mereka bukan hanya kemenangan teritorial, tetapi kemenangan spiritual, di mana kedaulatan Tuhan diakui. Kisah Yael dan ayat ini menjadi simbol kuat bahwa Tuhan bekerja melalui cara-cara yang tidak terduga, bahkan melalui individu yang paling tidak mungkin, untuk membawa keadilan dan keselamatan bagi umat pilihan-Nya.

Memaknai "hakim 5 24" lebih jauh, kita dapat melihat bahwa keadilan ilahi terkadang menuntut tindakan yang tegas dan berani. Yael, dengan sigap menggunakan kesempatan yang diberikan, berhasil melumpuhkan musuh yang selama ini menjadi ancaman besar bagi bangsanya. Penggambaran Yael sebagai orang yang "terkutuk" di sini bukanlah kutukan negatif, melainkan penegasan statusnya yang luar biasa dalam sejarah keselamatan Israel, sebuah pengakuan atas perannya yang monumental. Ia menjadi contoh bagi umat percaya sepanjang masa, bahwa keberanian dalam membela kebenaran dan mengikuti pimpinan Tuhan, betapapun sulitnya, akan mendatangkan berkat dan penghargaan dari-Nya. Keadilan ilahi tidak hanya tentang menghukum kesalahan, tetapi juga tentang memberdayakan mereka yang setia untuk menjadi alat-Nya.

Dalam kehidupan modern, pesan dari kisah ini tetap relevan. Kita diingatkan bahwa keadilan sejati berasal dari sumber ilahi, dan seringkali menuntut kita untuk bertindak melampaui zona nyaman kita. Keberanian, keteguhan hati, dan keyakinan pada prinsip-prinsip ilahi adalah kualitas yang sangat berharga. Ayat ini menginspirasi kita untuk tidak gentar menghadapi ketidakadilan dan untuk percaya bahwa Tuhan akan bertindak, bahkan melalui tindakan-tindakan sederhana namun berani dari individu yang mau melayani-Nya. Keadilan ilahi pada akhirnya akan terwujud, dan mereka yang berdiri teguh dalam kebenaran akan diberi kekuatan dan kehormatan.