"Dan pada hari yang kedelapan ia harus mempersembahkan dua ekor domba jantan yang tidak bercela, dan seekor domba betina yang berumur setahun yang tidak bercela, serta tiga persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, dan satu log minyak."
Ayat ini dari Kitab Imamat, pasal 14, ayat 10, merupakan bagian dari serangkaian hukum dan peraturan yang diberikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel melalui Musa. Fokus utama dari pasal ini adalah mengenai peraturan penyucian bagi orang yang telah sembuh dari penyakit kusta. Kusta pada zaman kuno dianggap sebagai penyakit yang sangat serius, bukan hanya secara fisik tetapi juga memiliki konotasi spiritual dan sosial yang berat.
Setelah seseorang yang menderita kusta dinyatakan telah sembuh oleh imam, ada sebuah proses penyucian ritual yang harus dijalani. Ayat 10 ini secara spesifik merinci jenis-jenis persembahan yang harus dipersembahkan oleh orang yang telah disucikan itu. Persembahan ini memiliki makna simbolis dan teologis yang mendalam. Ini bukan sekadar transaksi, melainkan sebuah pengakuan akan anugerah Tuhan dan pemulihan yang diberikan.
Mari kita bedah elemen-elemen persembahan tersebut. Pertama, ada dua ekor domba jantan yang tidak bercela. Domba jantan seringkali melambangkan kekuatan dan kepemimpinan, dan ketidakbercelaan menekankan kesempurnaan yang dipersembahkan kepada Tuhan. Persembahan ganda ini mungkin menunjukkan pengakuan akan dua aspek pemulihan: kesembuhan fisik dan pemulihan status sosial dan spiritual. Kedua, ada seekor domba betina yang berumur setahun dan tidak bercela. Domba betina, yang lebih muda, bisa melambangkan awal kehidupan baru yang telah dipulihkan. Ketiga, tiga persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak. Tepung terbaik menunjukkan kualitas terbaik yang dipersembahkan, sedangkan minyak seringkali diasosiasikan dengan kesucian, penyucian, dan urapan Roh Kudus.
Persembahan ini dilakukan pada "hari yang kedelapan". Angka delapan dalam tradisi Israel seringkali melambangkan permulaan yang baru atau kesempurnaan yang melampaui ketujuh hari penciptaan. Ini menegaskan bahwa kesembuhan dan penyucian adalah anugerah yang memulai sesuatu yang baru dalam kehidupan orang tersebut. Mereka kembali diterima dalam komunitas dan dapat beribadah kembali kepada Tuhan tanpa rasa najis.
Dalam konteks yang lebih luas, Imamat 14:10 dan pasal sekitarnya berbicara tentang pemulihan. Penyakit kusta adalah gambaran yang kuat tentang dosa dan keberdosaan manusia yang memisahkan dari Tuhan dan komunitas. Proses penyucian yang panjang dan persembahan yang spesifik ini menunjukkan betapa seriusnya pemisahan itu, dan betapa mahal penebusan yang dibutuhkan. Bagi umat Kristen, ayat-ayat ini seringkali dilihat sebagai bayangan atau tipologi dari penebusan yang sempurna yang datang melalui Yesus Kristus. Kesembuhan dari dosa dan pemulihan hubungan dengan Tuhan dicapai melalui pengorbanan Kristus, yang seperti domba Paskah yang tidak bercela, memberikan diri-Nya bagi kita.
Peraturan ini mengajarkan pentingnya pemulihan yang menyeluruh—baik secara fisik, sosial, maupun spiritual. Ini juga menyoroti kedaulatan Tuhan atas kesehatan dan kehidupan, serta kebutuhan manusia untuk kembali kepada-Nya dengan hati yang bersyukur dan persembahan yang tulus. Persembahan dalam Imamat 14:10 bukan hanya kewajiban, tetapi juga ungkapan syukur dan penegasan kembali komitmen hidup kepada Tuhan setelah mengalami pemulihan yang luar biasa.