Imamat 4:18

"Imamat 4:18: Tetapi imam harus mengantarkan darahnya dan mengoleskannya pada tanduk-tanduk mezbah yang di hadapan TUHAN, yang ada di Kemah Pertemuan; sesudah itu ia harus membakar lemaknya menjadi asap di atas mezbah."

Makna Persembahan dalam Imamat 4:18

Ayat Imamat 4:18 berbicara tentang aspek penting dari ritual keagamaan dalam tradisi Israel kuno, yaitu persembahan pengorbanan. Khususnya, ayat ini merujuk pada persembahan yang dibawa untuk pengampunan dosa. Persembahan ini memiliki makna teologis yang mendalam, mencerminkan kebutuhan manusia akan penebusan dan cara Tuhan menyediakan jalan tersebut.

Dalam konteks Imamat, terdapat berbagai jenis persembahan, dan yang disebutkan dalam pasal 4 umumnya adalah persembahan untuk dosa yang tidak disengaja. Ini menunjukkan bahwa bahkan tindakan yang tidak disengaja sekalipun dapat menimbulkan ketidakmurnian dan perlu disucikan di hadapan Tuhan yang kudus. Imam berperan sentral dalam menjalankan ritual ini, bertindak sebagai mediator antara umat dan Tuhan.

Ayat ini memerintahkan agar darah persembahan dioleskan pada tanduk-tanduk mezbah. Tanduk mezbah memiliki simbolisme penting. Dalam budaya kuno, tanduk sering kali diasosiasikan dengan kekuatan, perlindungan, dan otoritas. Mengoleskan darah pada tanduk mezbah menunjukkan bahwa pengampunan dosa datang melalui pengorbanan yang berkuasa dan ilahi. Darah adalah hayat, dan dalam tradisi Perjanjian Lama, darah dipercaya memiliki kekuatan untuk menyucikan dan menebus dosa.

Selanjutnya, ayat tersebut menyebutkan bahwa lemak persembahan dibakar menjadi asap di atas mezbah. Lemak sering dianggap sebagai bagian terbaik dari hewan kurban. Membakarnya menjadi asap merupakan cara mempersembahkan bagian yang paling berharga kepada Tuhan. Asap yang naik ke langit melambangkan doa, pujian, dan persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan. Ini adalah tanda penerimaan dan persekutuan antara manusia dan Tuhan.

Penting untuk dicatat bahwa ritual ini bukanlah sekadar formalitas. Ia mencerminkan kebutuhan mendasar manusia akan pendamaian dengan Tuhan akibat dosa. Dosa memisahkan manusia dari Tuhan, dan hanya melalui korban yang memadai, pemisahan ini dapat diatasi. Imamat 4:18, bersama dengan ayat-ayat lain dalam Kitab Imamat, menyiapkan panggung untuk pemahaman yang lebih dalam tentang pengorbanan Kristus di Perjanjian Baru, yang dianggap sebagai pengorbanan sempurna untuk menghapus dosa untuk selamanya.

Dengan demikian, Imamat 4:18 memberikan wawasan tentang sistem ibadah Israel, yang berpusat pada penyucian, pengampunan dosa, dan persekutuan dengan Tuhan yang kudus melalui persembahan yang ditetapkan-Nya. Proses ini, meskipun kompleks, menunjukkan kasih dan penyelenggaraan Tuhan bagi umat-Nya.