Kejadian 20:4

Tetapi Abimelekh belum juga menghampiri Ribka; ia berkata: "Ya TUHAN, apakah Engkau akan membinasakan bangsa yang tidak bersalah?

Kisah Kejadian 20:4: Godaan dan Kesalahpahaman

Kisah yang tercatat dalam Kejadian 20:4 merupakan salah satu momen krusial dalam perjalanan Abraham. Ayat ini berfokus pada seruan Abimelekh, raja Gerar, yang ditujukan kepada Tuhan. Peristiwa ini terjadi ketika Abraham dan Sarah, karena ketakutan akan keselamatan mereka, sekali lagi menyembunyikan fakta bahwa Sarah adalah istrinya, dengan mengatakan bahwa Sarah adalah adiknya. Hal ini menyebabkan Abimelekh, tanpa menyadari, hampir mengambil Sarah untuk dijadikan istrinya.

Di tengah situasi yang genting ini, Tuhan campur tangan dalam sebuah mimpi kepada Abimelekh. Melalui mimpi tersebut, Tuhan memperingatkan Abimelekh bahwa ia akan mati karena telah mengambil seorang perempuan yang sudah bersuami. Peringatan ini sangat kuat dan membuat Abimelekh terkejut, terutama karena ia merasa dirinya dan rakyatnya adalah orang-orang yang tulus dan tidak berniat jahat. Seruan dalam Kejadian 20:4 adalah ungkapan kebingungan dan permohonan Abimelekh kepada Tuhan. Ia bertanya, "Ya TUHAN, apakah Engkau akan membinasakan bangsa yang tidak bersalah?"

Pertanyaan Abimelekh mencerminkan pemahamannya tentang keadilan ilahi. Ia merasa bahwa tindakan mengambil seorang istri yang kemudian diketahui sudah bersuami seharusnya tidak dihukum dengan pembinasaan total, terutama jika ia melakukannya dalam ketidaktahuan dan dengan hati yang bersih. Ini menunjukkan bahwa Abimelekh memiliki semacam kesadaran moral dan percaya pada Tuhan yang adil. Ia tidak mencoba membela diri sepenuhnya, tetapi lebih kepada mencari kejelasan tentang murka Tuhan dan bagaimana hal itu bisa menimpa bangsa yang tidak bersalah.

Kisah ini menyoroti pentingnya kejujuran dan kepercayaan dalam hubungan antarmanusia, serta campur tangan Tuhan dalam melindungi mereka yang berada dalam bahaya, bahkan ketika mereka sendiri melakukan kesalahan. Abraham dan Sarah berada dalam posisi rentan, dan ketakutan mereka, meskipun dapat dimengerti, membawa mereka ke dalam kesalahpahaman yang serius. Di sisi lain, Abimelekh, meskipun awalnya terjebak dalam kesalahpahaman akibat kebohongan Abraham, ternyata memiliki karakter yang lebih mulia, terbukti dari responsnya terhadap peringatan Tuhan.

Penting untuk dicatat bahwa kejujuran Abraham dalam narasi ini patut dipertanyakan. Ia telah melakukan hal serupa sebelumnya di Mesir. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan tokoh iman yang besar pun bisa jatuh dalam kelemahan dan ketakutan. Namun, Tuhan tetap bekerja melalui mereka, mengarahkan peristiwa untuk kebaikan yang lebih besar dan untuk menguji serta mengajar mereka.

Simbol Tuhan yang menjaga dan mengawasi

Kisah Kejadian 20:4 mengingatkan kita bahwa Tuhan melihat segala sesuatu, bahkan ketika manusia berusaha menyembunyikannya. Tuhan peduli terhadap kebenaran dan keadilan. Seruan Abimelekh juga merupakan pengingat bahwa Tuhan merespons doa dan pertanyaan yang tulus dari hati. Dalam ketakutannya, Abimelekh menemukan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang menyelamatkan, yang menawarkan kesempatan untuk penebusan bahkan ketika ada potensi kebinasaan.

Pada akhirnya, Abimelekh memanggil Abraham, menuntut penjelasan, dan kemudian mengembalikan Sarah. Ia bahkan memberikan hadiah kepada Abraham sebagai bentuk pengakuan dan keinginan untuk menjaga hubungan baik. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Abraham mengenai pentingnya bergantung sepenuhnya pada perlindungan Tuhan dan berlaku jujur, serta bagi Abimelekh mengenai sifat Tuhan yang penuh belas kasihan dan keadilan.