Kisah pertemuan Ishak dan Rebeca yang digambarkan dalam Kejadian 24:61 merupakan salah satu momen paling romantis dan penuh makna dalam Alkitab. Kejadian ini bukan sekadar catatan peristiwa historis, melainkan sebuah narasi yang kaya akan pelajaran iman, ketaatan, dan penyerahan diri kepada kehendak ilahi.
Dalam Kejadian 24, kita menyaksikan perjalanan panjang dan penuh keyakinan yang dilakukan oleh hamba Abraham. Dengan bekal petunjuk dan doa yang mendalam, ia diperintahkan untuk mencari seorang istri bagi Ishak dari kampung halaman Abraham, yaitu di antara sanak saudara. Tujuannya adalah untuk memastikan keturunan Ishak tetap terhubung dengan janji-janji Allah yang telah diberikan kepada Abraham.
Setelah melalui serangkaian ujian di dekat sumur di kota Nahor, akhirnya hamba itu bertemu dengan Rebeca, seorang wanita yang luar biasa baik hati, cantik, dan penuh semangat pelayanan. Rebeca tidak hanya memenuhi kriteria yang diminta oleh hamba Abraham, tetapi juga menunjukkan kemauan untuk meninggalkan keluarga dan tanah kelahirannya demi mengikuti panggilan yang lebih besar.
Ayat 61 dari pasal 24 ini mencatat momen krusial ketika Rebeca, bersama kedua pelayanannya, bersiap untuk mengikuti hamba Abraham. Gambaran ini menunjukkan kesiapan Rebeca untuk melangkah maju, meskipun perjalanan yang akan ditempuhnya belum sepenuhnya ia ketahui detailnya. Ia bangkit, sebuah tindakan simbolis yang menyiratkan keberanian dan tekad untuk meninggalkan zona nyaman.
Keputusan Rebeca untuk pergi bersama orang asing bukanlah tindakan gegabah, melainkan buah dari pengenalan akan kehendak Tuhan yang diungkapkan melalui tanda-tanda dan percakapan dengan hamba Abraham. Keluarga Rebeca, meskipun awalnya berat hati, akhirnya mengizinkan dia pergi setelah melihat campur tangan Tuhan dalam proses pemilihan ini. Mereka memberkati Rebeca, mendoakan agar ia menjadi "ibu dari beribu-ribu laksa," sebuah janji yang kelak tergenapi.
Pertemuan ini adalah manifestasi dari rencana Allah yang mahatahu. Hamba Abraham, Ishak, dan Rebeca masing-masing memainkan peran penting sesuai dengan peran yang telah digariskan. Rebeca, yang kelak menjadi ibu dari Yakub dan Esau, serta nenek moyang bangsa Israel, adalah sosok yang kuat dan memiliki peran sentral dalam kelangsungan garis keturunan yang diberkati. Kisahnya mengajarkan pentingnya ketaatan, keberanian untuk merangkul perubahan, dan keyakinan bahwa Tuhan memiliki rencana terbaik bagi kehidupan kita, bahkan ketika kita tidak sepenuhnya mengerti jalan-Nya.
Simbol di atas melambangkan penunjuk arah, menggambarkan perjalanan dan pertemuan yang diatur oleh Tuhan.