Kejadian 27 31: Kisah Berkat yang Diambil

"Lalu berkatalah ia kepada ayahnya: 'Mudah-mudahan tuanku hidup untuk selama-lamanya!' Berkatalah ia kemudian: 'Aku telah selesai menyembelih binatang itu, dan aku telah menyediakannya untuk tuanku; silakan tuanku makan, supaya tuanku memberkati aku.'"

Latar Belakang Tragedi Keluarga

Kisah ini bersumber dari Kitab Kejadian pasal 27, yang mencatat salah satu momen paling dramatis dalam sejarah keluarga Abraham. Ishak, yang telah tua dan penglihatannya kabur, berniat memberikan berkat warisan terakhirnya kepada putra sulungnya, Esau. Berkat ini bukan sekadar harta benda, melainkan pengakuan atas hak kesulungan dan otoritas yang diwariskan turun-temurun.

Namun, Ribka, ibu Yakub dan Esau, memiliki rencana lain. Ia lebih menyayangi Yakub dan percaya bahwa Yakublah yang ditakdirkan untuk menerima berkat tersebut. Dengan diam-diam, Ribka membantu Yakub menipu ayahnya. Yakub, yang lebih muda dan identik dengan domba gembala, harus menyamar agar terlihat seperti Esau, yang seorang pemburu berbulu.

Manusia Berencana, Tuhan Berkehendak

Saat Ishak meminta Esau untuk berburu dan menyiapkan makanan baginya sebelum memberikan berkat, Esau pun pergi. Kesempatan ini dimanfaatkan Ribka untuk menyuruh Yakub menyiapkan hidangan dari kambing muda dan mengenakan kulit kambing di tangan dan lehernya agar menyerupai kulit Esau yang berbulu.

Dalam ayat 31 Kejadian 27, kita melihat momen ketika Yakub, setelah berhasil menipu Ishak dan mendapatkan berkat yang seharusnya menjadi milik Esau, berseru kepada ayahnya. Ia meminta agar ayahnya hidup lebih lama dan kemudian mempersilakan Ishak untuk makan, sebagai tanda bahwa berkat itu telah diberikan dan dikonfirmasi.

Konsekuensi dan Pembelajaran

Tentu saja, penipuan ini membawa konsekuensi besar. Ketika Esau akhirnya datang dan menyadari bahwa berkatnya telah diambil, ia sangat marah dan berduka. Peristiwa ini menciptakan keretakan mendalam dalam keluarga dan menjadi awal dari permusuhan yang panjang antara keturunan Yakub dan Esau.

Kisah ini mengajarkan kita tentang kompleksitas hubungan manusia, ambisi, dan campur tangan ilahi. Meskipun Yakub berhasil mendapatkan berkat melalui tipu daya, cerita ini juga menunjukkan bahwa Tuhan memiliki rencana-Nya sendiri. Berkat yang diberikan kepada Yakub, meskipun diperoleh dengan cara yang tidak benar, ternyata adalah bagian dari janji Tuhan kepada Abraham, Ishak, dan keturunannya.

Kisah Kejadian 27:31 adalah pengingat bahwa hasil dari tindakan kita sering kali tidak terduga. Ini adalah pengingat untuk berlaku jujur dalam segala hal dan mempercayakan rencana kita kepada Tuhan, karena Ia melihat lebih dari sekadar penampilan luar atau tipu daya manusia. Kejadian ini menyoroti bagaimana keinginan manusia dapat bertabrakan dengan kehendak ilahi, dan bagaimana Tuhan dapat bekerja melalui situasi yang rumit untuk menggenapi tujuan-Nya.

Kulit Ishak Berkat diberikan