Kisah dalam Kitab Kejadian pasal 29, khususnya ayat ke-34, membawa kita pada momen penting dalam kehidupan Yakub dan keluarganya. Ayat ini mencatat kelahiran anak laki-laki keempat dari Lea, istri pertama Yakub. Setelah sebelumnya melahirkan Ruben, Simeon, dan Lewi, Lea menamai anak keempatnya ini Lewi, dengan ungkapan penuh harapan dan kepuasan. Ia berkata, "Sekarang bolehlah suamiku kembali kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga orang anak laki-laki baginya." Kalimat ini bukan sekadar sebuah nama, melainkan sebuah pernyataan yang sarat makna.
Kelahiran Lewi menjadi titik krusial bagi Lea. Dalam konteks sosial dan budaya pada masa itu, seorang wanita dianggap berharga dan memiliki kedudukan jika ia bisa memberikan keturunan laki-laki kepada suaminya. Bagi Lea, yang seringkali merasa tersisih dan tidak dicintai dibandingkan adiknya, Rahel, setiap kelahiran anak laki-laki adalah sebuah kemenangan. Ini adalah cara baginya untuk menarik perhatian dan kasih sayang Yakub, yang ia cintai sejak awal pertemuan mereka di Haran.
Yakub, yang awalnya bekerja selama tujuh tahun untuk mendapatkan Rahel, justru dijebak untuk menikahi Lea terlebih dahulu. Kehidupan pernikahan Yakub menjadi kompleks, dengan dua istri yang saling bersaing untuk mendapatkan perhatian suaminya. Lea terus berjuang untuk meraih cinta Yakub, dan kelahiran anak-anaknya menjadi satu-satunya cara yang ia miliki untuk mendekatkan diri pada suaminya. Dengan melahirkan Lewi, ia merasa telah memenuhi kuota "anak laki-laki" yang diharapkan, dan mungkin berharap Yakub akan lebih memandangnya.
Nama Lewi sendiri berasal dari kata Ibrani yang berarti "bergabung" atau "melekat". Lea berharap dengan kelahiran Lewi, ia akan semakin terikat dengan Yakub. Perjuangan Lea untuk cinta adalah tema yang kuat dalam kisah ini. Ia tidak hanya berjuang melawan adiknya, Rahel, tetapi juga melawan ketidakpastian posisinya di hati Yakub. Setiap anak yang lahir menjadi semacam pengingat akan keberadaannya dan perannya dalam keluarga Yakub.
Kelahiran Lewi menandai langkah lebih lanjut dalam pemenuhan janji Tuhan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub mengenai keturunan yang banyak. Lewi kelak akan menjadi salah satu leluhur dari suku Lewi, yang memiliki peran penting dalam pelayanan keagamaan umat Israel. Meskipun kisah ini berakar pada persaingan dan rasa tidak aman, namun dari rahim Lea, generasi-generasi penting lahir dan menorehkan sejarah.
Kisah Kejadian 29:34 mengingatkan kita bahwa di balik setiap peristiwa, terdapat lapisan emosi dan perjuangan manusia. Bagi Lea, kelahiran Lewi adalah ungkapan rasa syukur sekaligus harapan agar ia dapat lebih dicintai oleh Yakub. Ini adalah babak penting dalam cerita panjang Yakub, yang penuh dengan pelajaran tentang kesabaran, kesetiaan, dan bagaimana Tuhan bekerja melalui situasi manusia yang kompleks untuk mewujudkan rencana-Nya.