"Lalu Malaikat Allah berfirman kepadaku dalam mimpi: 'Yakub!' Jawabku: 'Ya, Tuhan!'"
Ayat Kejadian 31:11 merupakan sebuah momen krusial dalam kisah Yakub. Di tengah kegelapan malam, dalam kesendirian dan mungkin kegelisahan, Allah hadir secara langsung melalui mimpi untuk berbicara kepadanya. Peristiwa ini menegaskan kembali bahwa meskipun Yakub sedang dalam perjalanan melarikan diri dari mertuanya, Laban, dan menghadapi berbagai ketidakpastian, ia tidak pernah ditinggalkan sendirian. Malaikat Allah, yang seringkali merupakan penjelmaan dari kehadiran Tuhan sendiri, hadir untuk memberikan pengarahan dan kepastian.
Dalam konteks ini, Yakub tengah dalam situasi yang pelik. Ia telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk Laban, namun upahnya seringkali dipermainkan. Keputusannya untuk pergi membawa keluarga dan seluruh hartanya tanpa memberitahu Laban adalah hasil dari ketegangan yang terus meningkat. Namun, di tengah keputusan yang diambilnya itu, Tuhan tidak membiarkannya berjuang sendiri. Perintah untuk pergi, yang datang melalui mimpi, memberikan landasan ilahi bagi langkah Yakub selanjutnya. Ini bukan hanya keputusan pribadi, tetapi sebuah respons terhadap panggilan Tuhan.
Respon Yakub yang singkat namun penuh hormat, "Ya, Tuhan!", menunjukkan kesiapan dan ketundukannya untuk mendengarkan dan taat. Ini adalah pengakuan atas otoritas Ilahi yang hadir dalam mimpinya. Peristiwa ini mengajarkan kita bahwa di setiap persimpangan hidup, terutama ketika kita berusaha melakukan hal yang benar, Tuhan selalu hadir. Dia berbicara melalui berbagai cara, baik melalui firman-Nya yang tertulis, dorongan dalam doa, atau bahkan melalui kejadian tak terduga yang membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam.
Kejadian 31:11 menjadi bukti nyata dari kesetiaan Tuhan. Dia tidak hanya melihat penderitaan umat-Nya, tetapi juga secara aktif campur tangan untuk membimbing dan melindungi mereka. Bagi Yakub, mimpi ini adalah penguatan iman yang sangat dibutuhkan. Ia tahu bahwa Tuhannya hidup, berkuasa, dan peduli pada detail kehidupannya. Ini bukan tentang kebetulan, melainkan tentang sebuah rencana ilahi yang terus bergulir.
Pelajaran yang dapat kita petik dari ayat ini sangat berharga. Pertama, Tuhan selalu berkomunikasi dengan umat-Nya. Kita perlu melatih diri untuk mendengarkan suara-Nya, baik melalui firman-Nya maupun melalui bisikan Roh Kudus. Kedua, Tuhan peduli pada situasi kita, sekecil apapun itu. Dia hadir di tengah kesulitan, memberikan kekuatan dan arahan. Ketiga, respons kita terhadap panggilan Tuhan menentukan perjalanan kita selanjutnya. Ketundukan dan kesediaan untuk taat akan membuka pintu pada berkat dan penyertaan-Nya. Kejadian 31:11 adalah pengingat abadi akan kasih dan kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah.