Kejadian 31:4

"Lalu Yakub menyuruh orang memanggil Rakhel dan Lea ke padang, ke tempat domba-dombanya, dan berkata kepada mereka: 'Aku melihat dengan mata sendiri, bahwa muka ayahmu tidak bersahabat lagi kepadaku seperti yang dahulu, tetapi Allah nenekku menyertai aku.'"

YAKUB Domba Padang
Ilustrasi simbolis perjalanan Yakub

Ayat Kejadian 31:4 menandai sebuah momen krusial dalam kehidupan Yakub, saat ia memutuskan untuk meninggalkan rumah mertuanya, Laban, dan kembali ke tanah kelahirannya. Perintah untuk memanggil Rakhel dan Lea ke padang, tempat domba-domba mereka digembalakan, menunjukkan keinginan Yakub untuk berbicara secara pribadi dan tenang dengan kedua istrinya sebelum mengambil langkah besar ini. Pertemuan ini bukan sekadar percakapan biasa, melainkan sebuah deklarasi niat yang dibalut dengan penjelasannya mengenai situasi yang dihadapi.

Ketidaknyamanan di Rumah Laban

Yakub secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya mengenai perubahan sikap Laban. Ungkapan "muka ayahmu tidak bersahabat lagi kepadaku seperti yang dahulu" mengindikasikan adanya ketegangan yang meningkat. Selama bertahun-tahun, Yakub telah bekerja keras untuk Laban, awalnya dengan imbalan menikahi Lea, lalu Rakhel, dan kemudian terus bekerja demi mendapatkan bagian dari ternak. Namun, kesetiaan dan kerja kerasnya seolah tidak lagi dihargai. Laban sering kali mengubah upah Yakub dan menunjukkan ketidakpercayaan, yang membuat suasana di antara mereka menjadi tidak nyaman dan penuh kecurigaan. Keadaan ini tentu sangat membebani Yakub, terutama mengingat ia memiliki keluarga yang harus dilindungi dan masa depan yang harus direncanakan.

Keyakinan pada Pertolongan Ilahi

Meskipun menghadapi kesulitan dan perlakuan yang kurang menyenangkan dari mertuanya, Yakub tidak kehilangan harapan. Frasa "tetapi Allah nenekku menyertai aku" menjadi jangkar keyakinannya. Yakub merujuk pada Allah Abraham dan Ishak, nenek moyangnya, yang telah berjanji untuk menyertainya dan memberkati keturunannya. Keyakinan ini memberinya kekuatan dan keberanian untuk membuat keputusan sulit. Ia menyadari bahwa meskipun Laban menunjukkan sikap yang tidak bersahabat, ia tidak sendirian. Ada kekuatan ilahi yang melindunginya dan membimbing langkahnya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam situasi terburuk sekalipun, iman kepada Tuhan dapat menjadi sumber keberanian dan penuntun.

Keputusan untuk Kembali

Pernyataan Yakub kepada Rakhel dan Lea ini merupakan awal dari rencana pelariannya. Ia tidak lagi melihat adanya masa depan yang baik di bawah pengelolaan Laban. Keputusan untuk kembali ke tanah Kanaan bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga tentang keluarganya, termasuk anak-anaknya yang lahir dari Lea dan Rakhel. Ia ingin anak-anaknya tumbuh di tanah warisan leluhurnya, bukan di negeri asing di mana ayah mereka terus-menerus dirugikan. Ayat ini membuka jalan bagi narasi selanjutnya tentang bagaimana Yakub mempersiapkan diri, mengumpulkan hartanya, dan melarikan diri dari Haran, yang akhirnya memicu kejaran dari Laban. Kejadian 31:4 adalah titik balik yang memperlihatkan pentingnya keyakinan pada penyertaan Tuhan di tengah kesulitan dan keputusan berani untuk mencari kehidupan yang lebih baik.