Kisah dalam Kitab Kejadian pasal 31 menceritakan tentang perpisahan dramatis antara Yakub dan pamannya, Laban. Setelah bertahun-tahun bekerja keras untuk Laban, Yakub merasa haknya terus-menerus digerogoti. Laban dikenal licik dan sering mengubah-ubah perjanjian untuk keuntungannya sendiri. Namun, dalam peristiwa ini, Yakub menunjukkan kecerdasan dan ketekunan luar biasa, yang akhirnya membawanya pada kesuksesan dan kekayaan. Ayat 8 ini adalah bagian dari perjanjian yang akhirnya disepakati antara Yakub dan Laban, sebuah momen krusial yang menentukan nasib kekayaan Yakub.
Perjanjian ini datang setelah Yakub mengalami penipuan berulang kali dari Laban. Awalnya, Yakub meminta Rahel, putri bungsu Laban, sebagai istrinya. Laban setuju dengan syarat Yakub bekerja selama tujuh tahun. Namun, setelah tujuh tahun berlalu, Laban menipu Yakub dengan memberikan Lea, putri sulungnya, alih-alih Rahel. Yakub harus bekerja tujuh tahun lagi untuk mendapatkan Rahel. Selama masa kerja tambahan ini, Yakub terus-menerus merasakan ketidakadilan dari Laban. Ternaknya, yang seharusnya menjadi miliknya, sering kali ditukar atau dikurangi oleh Laban.
Ketidakadilan ini memuncak ketika Yakub menyadari bahwa Laban secara terus-menerus mengubah perjanjian upah mereka. Yakub mulai menuntut haknya, dan akhirnya, mereka menyepakati sebuah cara baru untuk menentukan upah Yakub. Ayat 8 adalah inti dari kesepakatan tersebut. Yakub meminta agar semua anak domba dan kambing yang lahir berbintik-bintik, berbelang-belang, atau berwarna hitam menjadi upahnya. Ini adalah permintaan yang cerdas karena jenis hewan seperti itu cenderung lebih sedikit dalam populasi umum. Laban, yang yakin bahwa domba dan kambing berbintik-bintik serta kambing hitam jarang muncul, menyetujuinya dengan keyakinan bahwa ia tidak akan kehilangan banyak.
Namun, strategi Yakub terbukti jauh lebih efektif daripada yang dibayangkan Laban. Yakub melakukan tindakan cerdas dengan mengupas kulit kayu dari dahan-dahan tertentu dan menempatkannya di tempat minum domba dan kambing. Tindakan ini dipercaya oleh tradisi kuno dapat memengaruhi keturunan hewan. Ketika hewan-hewan tersebut beranak, sebagian besar menghasilkan keturunan berbintik-bintik dan berbelang-belang, serta kambing hitam. Ini menghasilkan keuntungan yang luar biasa bagi Yakub, sementara Laban terpaksa mengakui kegagalannya dan kekayaan Yakub terus bertambah.
Kisah Kejadian 31:8 bukan hanya tentang kesuksesan materi, tetapi juga tentang keadilan, ketekunan, dan keahlian strategis. Yakub, yang seringkali menjadi korban penipuan, kali ini berhasil memanfaatkan perjanjian dengan cerdik untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya dan bahkan lebih. Peristiwa ini menjadi penanda penting dalam perjalanan hidup Yakub, mempersiapkannya untuk kembali ke tanah leluhurnya dengan kekayaan yang melimpah dan keluarga yang besar, sebuah manifestasi dari janji Tuhan yang terus menyertainya.