Kejadian 32:9 mencatat sebuah momen penting dalam perjalanan hidup Yakub. Setelah bertahun-tahun bekerja keras untuk Laban dan kini bersiap menghadapi pertemuannya kembali dengan saudaranya, Esau, Yakub diliputi kecemasan dan ketakutan. Ia berada di persimpangan jalan, tidak hanya secara fisik tetapi juga spiritual. Dalam situasi genting inilah, Yakub menoleh kepada sumber kekuatan dan perlindungan sejati: Allah.
Doa yang diucapkan Yakub dalam ayat ini sangat mendalam. Ia tidak hanya mengingatkan Allah tentang janji-janji-Nya kepada leluhurnya, Abraham dan Isak, tetapi juga secara spesifik merujuk pada perintah Allah sendiri. Yakub mengingatkan Allah bahwa ia pulang karena perintah-Nya, "Pulanglah ke negerimu dan kepada kaum keluargamu, dan Aku akan berbuat baik kepadamu." Ini menunjukkan sebuah kepercayaan yang kuat bahwa Allah akan menepati janji-Nya, meskipun situasi yang dihadapi Yakub saat itu tampak sangat mengancam.
Konteks cerita ini sangatlah krusial. Yakub telah melarikan diri dari Esau bertahun-tahun sebelumnya setelah merebut hak kesulungan dan berkat ayahnya. Kini, ia kembali dengan membawa banyak harta dan keluarga, namun ancaman balas dendam Esau masih membayangi. Ia membagi rombongannya menjadi dua kelompok, mengirimkan hadiah-hadiah besar kepada Esau, dan melakukan segala upaya untuk meredakan amarah saudaranya. Namun, di tengah semua persiapan strategis tersebut, inti dari pergumulannya adalah permohonan kepada Sang Ilahi.
Doa Yakub adalah model bagaimana kita menghadapi kesulitan. Pertama, ia merujuk pada hubungan historis dengan Allah, menegaskan bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah para leluhurnya. Ini menyiratkan pengenalan akan kesetiaan Allah dari generasi ke generasi. Kedua, ia mengingatkan Allah akan firman-Nya. Ini bukan berarti Allah lupa, melainkan Yakub meyakinkan dirinya sendiri dan menegaskan kembali dasar imannya: Allah akan setia pada janji-janji-Nya. Ketiga, ia mengakui bahwa tindakan pulang dan harapan akan kebaikan datang dari perintah Allah sendiri.
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya doa, terutama dalam masa ketidakpastian dan tantangan. Ketika kita dihadapkan pada situasi yang membuat kita cemas, seperti Yakub yang menghadapi Esau, kita diingatkan untuk tidak hanya mengandalkan kekuatan dan strategi kita sendiri. Sebaliknya, kita dipanggil untuk berserah dan memohon perlindungan serta pertolongan dari Allah. Dengan mengingat janji-janji-Nya dan firman-Nya, kita dapat menemukan kedamaian dan keberanian yang berasal dari sumber yang tak terbatas. Doa Yakub adalah pengingat bahwa di tengah badai kehidupan, Allah adalah jangkar kita yang teguh.