"Lalu Yakub meneruskan perjalanannya, dan ia sampai di Sukot. Ia mendirikan rumah baginya, dan untuk hewan-hewan betinanya ia membuat kandang. Itulah sebabnya tempat itu dinamakan Sukot."
Ayat dari Kitab Kejadian 33:17 ini menceritakan sebuah momen penting dalam kehidupan Yakub, seorang tokoh sentral dalam sejarah Israel. Setelah bertahun-tahun bekerja keras untuk pamannya, Laban, dan mengalami berbagai cobaan, Yakub akhirnya memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Kanaan. Namun, perjalanan pulang ini tidaklah mudah. Ia harus menghadapi pertemuan yang menegangkan dengan Esau, kakaknya yang pernah ia tipu. Pertemuan ini berakhir dengan rekonsiliasi yang mengharukan, menandakan selesainya konflik panjang yang membayangi hubungan mereka.
Setelah rekonsiliasi dengan Esau, Yakub melanjutkan perjalanannya menuju tanah perjanjian. Ayat 33:17 ini mencatat kedatangannya di sebuah tempat yang kemudian dikenal sebagai Sukot. Nama "Sukot" dalam bahasa Ibrani berarti "pondok" atau "kandang". Pemberian nama ini bukanlah tanpa alasan. Setibanya di sana, Yakub tidak hanya mendirikan tempat tinggal sementara untuk dirinya dan keluarganya, tetapi juga membangun kandang-kandang untuk ternak gembalanya. Hal ini menunjukkan persiapan yang matang dan keinginan untuk menetap, meskipun mungkin hanya untuk sementara, di lokasi tersebut.
Kejadian ini bisa diinterpretasikan dalam beberapa lapisan makna. Dari segi praktis, Sukot menjadi tempat persinggahan yang penting bagi Yakub dan rombongannya. Ini adalah bukti ketahanan dan kemampuan beradaptasi mereka dalam menghadapi perjalanan panjang dan perubahan lingkungan. Membangun rumah dan kandang menunjukkan bahwa Yakub sedang membangun kembali kehidupannya, menciptakan rasa aman dan stabilitas bagi keluarganya setelah masa-masa pengungsian dan ketidakpastian.
Secara simbolis, Sukot melambangkan sebuah titik transisi. Ini adalah tempat di mana Yakub mengamankan kebutuhannya, mengumpulkan kekuatan sebelum melanjutkan perjalanan yang lebih jauh. Pemilihan tempat ini untuk membangun tempat perlindungan bagi hewan dan manusia menunjukkan bahwa kesejahteraan materi dan keamanan adalah fondasi penting sebelum melangkah ke tahap kehidupan berikutnya. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya mempersiapkan diri dan menciptakan lingkungan yang stabil sebelum menghadapi tantangan atau pencapaian yang lebih besar.
Kisah Yakub di Sukot juga menyoroti tema pengelolaan dan tanggung jawab. Yakub tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga hewan-hewan yang menjadi sumber kehidupannya. Upayanya untuk menyediakan kandang yang layak bagi ternak mencerminkan kebijaksanaan dalam mengelola berkat yang Tuhan berikan. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa setiap aspek kehidupan, baik itu kemanusiaan maupun kepemilikan, memerlukan perhatian dan perawatan yang sama. Keputusan Yakub untuk mendirikan Sukot memberikan nama pada tempat itu, mengabadikan tindakannya dalam narasi sejarah, sebuah warisan dari sebuah permulaan yang aman.