Keluaran 12:4

"Dan apabila ia dan keluarganya tidak cukup mengambil seekor anak domba, maka ia bersama tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambilnya, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, masing-masing menurut yang dapat dimakannya, haruslah kamu mengambilnya."

Persekutuan Paskah Berkumpul dan Berbagi

Ilustrasi SVG menampilkan lingkaran putih dengan garis tepi merah muda di atas latar belakang gradien biru, melambangkan kebersamaan dalam perayaan Paskah.

Perayaan Paskah: Sejarah dan Makna

Ayat dari Kitab Keluaran pasal 12, ayat 4, memberikan petunjuk yang sangat spesifik mengenai pelaksanaan ibadah Paskah pada zaman kuno. Perayaan ini bukan sekadar sebuah ritual, melainkan sebuah momen fundamental yang mengingatkan umat Israel akan pembebasan dramatis mereka dari perbudakan di Mesir. Instruksi mengenai pemilihan anak domba, cara memakannya, dan bahkan siapa saja yang boleh turut serta, semuanya memiliki makna teologis dan historis yang mendalam.

Dalam ayat ini, kita melihat penekanan pada persekutuan. Jika satu keluarga tidak cukup besar untuk menghabiskan seekor anak domba, mereka didorong untuk bergabung dengan tetangga terdekat. Ini mengajarkan tentang pentingnya berbagi, kerjasama, dan memperluas lingkaran penerimaan. Paskah bukanlah perayaan yang bersifat individualistik, melainkan sebuah pengalaman komunal yang mempererat ikatan antar sesama umat.

Makna di Balik Perintah

Perintah untuk berbagi anak domba juga mencerminkan prinsip kecukupan dan keadilan. Setiap keluarga, atau kelompok keluarga yang bergabung, harus menyesuaikan jumlah anak domba yang mereka ambil sesuai dengan kebutuhan makan mereka. Ini mencegah pemborosan dan memastikan bahwa setiap orang mendapatkan bagian yang adil. Dalam konteks yang lebih luas, hal ini bisa diartikan sebagai panggilan untuk hidup dalam keteraturan dan mengelola sumber daya dengan bijak.

Lebih jauh lagi, pelaksanaan Paskah ini adalah gambaran awal dari pengorbanan yang lebih besar di masa depan. Anak domba yang tidak bercela menjadi simbol Kristus, yang kemudian disebut sebagai Anak Domba Allah, yang mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa umat manusia. Dengan demikian, ayat ini tidak hanya berbicara tentang sejarah pembebasan fisik, tetapi juga menunjuk pada pembebasan spiritual yang jauh lebih esensial.

Penerapan di Era Modern

Meskipun konteks historis dan ritualnya mungkin berbeda, prinsip-prinsip yang terkandung dalam Keluaran 12:4 tetap relevan hingga kini. Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial sangat dibutuhkan dalam masyarakat kita. Kita diajak untuk tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga membuka diri untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan, membangun hubungan yang lebih kuat dengan komunitas di sekitar kita. Baik itu dalam keluarga besar, lingkungan tetangga, maupun dalam skala yang lebih luas, semangat persekutuan ini adalah fondasi penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling mendukung.

Memahami Keluaran 12:4 lebih dari sekadar membaca sebuah instruksi kuno. Ini adalah undangan untuk merenungkan makna pembebasan, pentingnya kebersamaan, dan panggilan untuk berbagi berkat yang telah kita terima. Pelaksanaan ibadah yang dianjurkan dalam ayat ini mengajarkan bahwa perayaan spiritual seringkali menjadi lebih bermakna ketika dijalani bersama, mempererat hubungan dan memperluas dampak positifnya.

Baca lebih lanjut tentang pentingnya Paskah di sumber tepercaya.