Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Masuklah menghadap Firaun dan sampaikanlah kepada-Nya: Beginilah firman TUHAN, Allah Ibrani: Biarkan umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Ayat ini merupakan momen krusial dalam narasi keluaran bangsa Israel dari tanah Mesir. Firman yang disampaikan oleh TUHAN kepada Musa ini adalah perintah langsung untuk menghadapi Firaun, penguasa Mesir yang keras kepala. Permintaan ini bukan sekadar permintaan biasa, melainkan sebuah titah ilahi yang membawa beban konsekuensi besar jika diabaikan. Kata kunci di sini adalah "biarkan umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku". Ini menunjukkan bahwa tujuan utama dari pembebasan ini adalah agar bangsa Israel dapat menjalankan ibadah kepada Allah mereka.
Keluaran 9:1 menjadi penanda bahwa serangkaian tulah yang lebih dahsyat akan segera menimpa Mesir sebagai respons atas penolakan Firaun yang terus-menerus. Musa, sebagai wakil Allah, diinstruksikan untuk sekali lagi mendatangi Firaun, bukan untuk bernegosiasi atau mencari kompromi, tetapi untuk menyampaikan ultimatum ilahi. Ketegasan TUHAN terlihat jelas dalam instruksi-Nya, menandakan bahwa kesabaran-Nya memiliki batas dan bahwa tujuan-Nya untuk membebaskan umat-Nya akan tercapai dengan cara apa pun.
Perintah ini menggarisbawahi sifat ilahi yang berdaulat. TUHAN memiliki kendali penuh atas situasi dan menggunakan Firaun, meski dengan keangkuhannya, sebagai alat dalam rencana-Nya yang lebih besar. Bangsa Israel adalah "umat-Ku," sebuah pengingat akan perjanjian dan kepemilikan TUHAN atas mereka. Kebebasan yang diminta bukanlah untuk tujuan duniawi semata, tetapi untuk tujuan spiritual yang mendalam: beribadah kepada TUHAN. Ini menyiratkan bahwa ibadah yang tulus hanya dapat dilakukan ketika seseorang bebas dari penindasan dan perbudakan.
Pemahaman akan Keluaran 9:1 juga memberikan wawasan tentang dinamika kebebasan dan ketaatan. Bagi bangsa Israel, kebebasan berarti terbebas dari kerja paksa dan penindasan, tetapi lebih dari itu, bebas untuk memenuhi panggilan mereka sebagai umat Allah. Bagi Firaun, membiarkan mereka pergi berarti kehilangan tenaga kerja dan merusak kekuasaannya. Namun, TUHAN menunjukkan bahwa kekuatan-Nya jauh melampaui kekuasaan manusia mana pun. Pesan keluaran 9 1 ini relevan hingga kini, mengingatkan kita bahwa panggilan untuk kebebasan seringkali terkait erat dengan kemampuan untuk mengekspresikan keyakinan dan menjalankan ibadah tanpa hambatan. Ini adalah janji pembebasan dan pengingat akan kekuasaan TUHAN yang tidak terbatas.