Kisah Rasul 19:5 - Pertobatan dan Baptisan

"Sesudah mendengar perkataan itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus."

Firman Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul pasal 19 mencatat salah satu peristiwa penting dalam pelayanan Rasul Paulus, khususnya di kota Efesus. Ayat kelima dalam pasal ini, "Sesudah mendengar perkataan itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus," merupakan puncak dari sebuah narasi tentang pengajaran yang benar dan penerimaan iman yang tulus.

Sebelum ayat ini, Paulus bertemu dengan sekelompok orang yang sebelumnya hanya mengenal baptisan Yohanes Pembaptis. Mereka adalah pengikut Yohanes yang belum menerima ajaran lengkap tentang Yesus Kristus, Sang Mesias yang telah dinubuatkan. Paulus, dengan kebijaksanaannya, bertanya kepada mereka mengenai Roh Kudus. Jawaban mereka menunjukkan ketidaktahuan mereka akan keberadaan Roh Kudus, sebuah elemen krusial dalam iman Kristen yang baru. Ini adalah titik awal bagi Paulus untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana keselamatan Allah melalui Yesus.

Paulus kemudian menyampaikan pesan Injil yang lebih lengkap kepada mereka. Ia menjelaskan siapa Yesus itu, siapa Dia bagi mereka, dan apa yang telah Dia lakukan untuk menebus dosa umat manusia. Pengajaran ini bukan sekadar informasi baru, melainkan sebuah wahyu yang menyentuh hati dan mengubah pemahaman mereka. Kata-kata Paulus begitu kuat dan berkuasa sehingga langsung membuahkan hasil.

Ayat kelima menjadi saksi keampuhan Firman Tuhan. "Sesudah mendengar perkataan itu," bukan hanya sekadar mendengar dalam arti fisik, tetapi mendengar dengan hati yang terbuka dan pikiran yang siap menerima kebenaran. Ada respon yang segera dan nyata. Mereka tidak menunda, tidak ragu-ragu, tetapi segera mengambil langkah iman yang krusial: memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Baptisan ini melambangkan penyucian, pembersihan dari dosa-dosa lama, dan identifikasi diri mereka sepenuhnya dengan Kristus.

Tindakan ini sangat signifikan. Ini menandai peralihan dari pemahaman yang terbatas kepada iman yang penuh dalam Yesus Kristus. Baptisan dalam nama Tuhan Yesus menunjukkan pengakuan mereka bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, dan bahwa melalui-Nya keselamatan datang. Ini adalah momen di mana mereka bukan hanya menjadi pengikut ajaran, tetapi menjadi bagian dari keluarga Allah, ditanamkan dalam kematian dan kebangkitan Kristus.

Kisah Rasul 19:5 mengingatkan kita akan pentingnya pengajaran Injil yang benar dan bagaimana kebenaran itu memiliki kekuatan untuk mentransformasi kehidupan. Baptisan adalah sebuah lambang visual yang kuat dari pertobatan dan komitmen baru kepada Kristus. Peristiwa di Efesus ini menjadi teladan bagi banyak orang sepanjang sejarah yang mendengar kabar baik dan meresponnya dengan iman yang menghasilkan perubahan hidup yang nyata, yang ditandai dengan pembaptisan sebagai tanda publik dari kesetiaan mereka kepada Tuhan Yesus.