Kisah Para Rasul 2:31 merupakan salah satu ayat kunci yang diucapkan oleh Rasul Petrus saat khotbah pertamanya di Yerusalem, tak lama setelah peristiwa Pentakosta. Ayat ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan kutipan dari Mazmur 16:10, yang diinterpretasikan oleh Petrus sebagai nubuat yang secara terang benderang menunjuk kepada Yesus Kristus. Pentingnya ayat ini terletak pada kemampuannya untuk menjelaskan dan membuktikan kebenaran fundamental iman Kristen: kebangkitan Yesus dari kematian.
Petrus dengan fasih mengaitkan perkataan pemazmur Daud ribuan tahun sebelumnya dengan peristiwa nyata yang baru saja disaksikan oleh banyak orang – kematian dan kebangkitan Yesus. Ia menekankan bahwa Daud, sebagai seorang nabi, telah melihat dan meramalkan kedatangan Mesias. Ramalan ini mencakup dua aspek krusial: pertama, bahwa Mesias tidak akan ditinggalkan di dalam dunia orang mati, yang berarti Ia akan bangkit. Kedua, bahwa tubuh Mesias tidak akan mengalami kebinasaan atau pembusukan di dalam kubur. Kedua poin ini secara definitif membedakan Yesus dari setiap manusia biasa yang pernah hidup atau mati.
Kebenaran kebangkitan Yesus adalah pilar utama ajaran Kristen. Tanpa kebangkitan, kematian Yesus di kayu salib akan menjadi akhir dari segalanya, dan pesan tentang penebusan dosa akan kehilangan kekuatannya. Namun, Kisah Rasul 2:31 menegaskan bahwa kematian bukanlah akhir bagi Yesus. Kematian-Nya adalah bagian dari rencana ilahi untuk menebus umat manusia, dan kebangkitan-Nya adalah bukti kemenangan atas dosa dan maut.
Bagi para pendengar Petrus pada hari itu, yang banyak di antaranya menyaksikan atau mendengar tentang penyaliban Yesus, klaim kebangkitan ini tentu mengejutkan dan bahkan mungkin sulit dipercaya. Namun, Petrus menyajikan ini bukan sekadar sebagai cerita, melainkan sebagai penggenapan nubuat ilahi yang dibuktikan oleh fakta sejarah dan kesaksian para murid. Ia melanjutkan khotbahnya dengan kesaksian tentang kebangkitan, pengangkatan Yesus ke surga, dan pencurahan Roh Kudus yang kini mereka alami.
Kisah Rasul 2:31 memberikan harapan yang tak tergoyahkan bagi semua orang yang percaya. Ini menjanjikan bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah gerbang menuju kehidupan kekal bagi mereka yang bersatu dengan Kristus melalui iman. Kehidupan Kristus yang menang atas maut membuka jalan bagi setiap orang percaya untuk memiliki jaminan kebangkitan di masa depan. Pemahaman yang mendalam tentang ayat ini memperkuat keyakinan kita akan kuasa Allah dan kepastian keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus Kristus.