Lukas 14:30

"Apakah di antara kamu ada yang bermaksud mendirikan menara, tetapi tidak duduk dahulu serta menghitung seluruh biaya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?"

Simbol Perencanaan dan Pembangunan

Ayat Lukas 14:30 ini merupakan bagian dari perumpamaan Yesus tentang membangun menara. Melalui gambaran yang sederhana namun mendalam, Yesus ingin menyampaikan sebuah prinsip fundamental mengenai pengambilan keputusan, terutama terkait dengan komitmen dalam mengikuti Dia dan menjadi bagian dari Kerajaan Allah.

Dalam konteks perikop yang lebih luas, Yesus sedang berbicara kepada orang banyak yang mengikut-Nya, tetapi juga kepada para pemungut cukai dan orang berdosa yang datang mendekat kepada-Nya. Ia memperingatkan mereka tentang pentingnya persiapan yang matang dan penghitungan biaya sebelum membuat komitmen. Perumpamaan ini kontras dengan perumpamaan tentang raja yang berperang, yang juga menekankan pentingnya perencanaan dan analisis kekuatan sebelum memulai sebuah peperangan. Keduanya menyiratkan bahwa sebuah keputusan besar membutuhkan evaluasi yang cermat.

Membandingkan pembangunan menara dengan mengikuti Yesus bukanlah tanpa alasan. Menjadi pengikut Kristus, yang sering kali digambarkan sebagai perjalanan menuju Kerajaan Allah, bukanlah sebuah keputusan yang bisa diambil secara impulsif. Yesus tidak menawarkan jalan yang mudah atau tanpa pengorbanan. Sebaliknya, Ia secara eksplisit menyatakan bahwa mengikuti-Nya memerlukan penyerahan diri total, kesediaan untuk memikul salib, dan bahkan mengalahkan segala sesuatu yang dicintai, termasuk keluarga dan harta benda, jika itu menghalangi kesetiaan kepada-Nya (Lukas 14:26-27).

Oleh karena itu, ayat 30 ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat. Sebelum seseorang memutuskan untuk sepenuhnya terlibat dalam pengajaran dan cara hidup yang diajarkan Yesus, ia harus "duduk dahulu serta menghitung seluruh biaya." Ini berarti melakukan introspeksi diri yang mendalam, jujur tentang apa yang akan dikorbankan, dan apakah ia benar-benar siap untuk menanggung beban dan tantangan yang datang bersama dengan komitmen tersebut. Biaya ini tidak hanya bersifat material, tetapi juga emosional, sosial, dan spiritual. Apakah ia siap menghadapi penolakan dari dunia, meninggalkan kenyamanan, atau bahkan menghadapi kesulitan demi kebenaran?

Penghitungan biaya ini bukan untuk membuat orang mundur dari panggilan Kristus, melainkan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang bijaksana dan berkelanjutan. Seseorang yang memulai pembangunan menara tanpa perhitungan yang matang akan dipermalukan ketika ia tidak mampu menyelesaikannya. Demikian pula, seseorang yang mengklaim mengikuti Kristus tanpa persiapan yang memadai akan mengalami kekecewaan dan bahkan mungkin meninggalkan jalan itu ketika menghadapi kesulitan. Tujuannya adalah agar para pengikut Kristus menjadi bangunan yang kokoh, yang didirikan di atas fondasi yang kuat dan mampu bertahan dalam badai kehidupan, serta menjadi saksi yang setia bagi Kerajaan Allah.

Lebih jauh lagi, ayat ini mengajarkan kita nilai keseriusan dan ketulusan dalam setiap komitmen, terutama yang berkaitan dengan iman dan kehidupan rohani. Ini adalah undangan untuk refleksi, perencanaan, dan kesiapan. Ketika kita memilih untuk mengikuti jejak Kristus, kita memilih untuk membangun sesuatu yang kekal, dan itu membutuhkan investasi terbaik dari diri kita, dihitung dengan cermat dan dijalani dengan sepenuh hati. Mari kita jadikan ayat ini sebagai panduan untuk setiap keputusan penting dalam perjalanan iman kita.