"untuk memberikan keadilan kepada anak yatim dan orang yang tertindas, supaya manusia yang berasal dari bumi tidak lagi mendatangkan ketakutan."
Mazmur 10:18 merupakan janji ilahi yang membangkitkan harapan bagi setiap individu yang mengalami ketidakadilan, penindasan, dan penderitaan. Ayat ini menegaskan bahwa Allah tidak tinggal diam melihat umat-Nya diperlakukan dengan kejam. Ia adalah pembela orang yang lemah, yatim piatu, janda, dan siapa saja yang tidak memiliki pelindung atau suara untuk bersuara. Janji ini beresonansi kuat, mengingatkan kita bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang peduli pada nasib mereka yang paling rentan di dunia.
Dalam konteks dunia yang seringkali dipenuhi dengan keserakahan, kekerasan, dan eksploitasi, ayat ini menjadi mercusuar harapan. Tindakan penindasan, baik itu secara fisik, emosional, maupun ekonomi, merupakan pelanggaran terhadap tatanan ilahi. Allah berkehendak agar setiap manusia hidup dalam kedamaian dan keamanan, bebas dari rasa takut yang ditimbulkan oleh sesama. Keadilan yang dijanjikan dalam Mazmur 10:18 bukan hanya sekadar penyelesaian masalah, tetapi pemulihan martabat dan hak asasi setiap individu. Ini adalah janji bahwa kejahatan tidak akan berkuasa selamanya dan bahwa pada akhirnya, kebenaran akan menang.
Bagi mereka yang merasa tertindas dan kehilangan harapan, kata-kata ini adalah pengingat akan kuasa dan kasih Allah. Ia melihat, Ia mendengar, dan Ia bertindak. Janji ini juga memanggil kita sebagai umat-Nya untuk turut serta dalam mewujudkan keadilan tersebut. Kita diajak untuk menjadi tangan dan kaki Allah di dunia, membela yang lemah, memberikan suara bagi yang tak bersuara, dan menentang segala bentuk ketidakadilan. Perjuangan untuk keadilan adalah panggilan suci, mencerminkan sifat Allah sendiri yang adalah Hakim yang adil dan Bapa yang penuh kasih.
Fokus pada "anak yatim dan orang yang tertindas" menunjukkan perhatian khusus Allah kepada kelompok yang paling rentan dalam masyarakat. Tanpa perlindungan keluarga atau kekuasaan, mereka seringkali menjadi sasaran empuk bagi penindas. Ayat ini menegaskan bahwa Allah memberikan perhatian yang mendalam kepada mereka, memastikan bahwa mereka tidak akan dilupakan atau diabaikan. Harapan terakhir mereka adalah kepada Allah, dan Ia tidak akan mengecewakan mereka. Ayat ini adalah sumber kekuatan dan penghiburan yang tak ternilai bagi jutaan orang di seluruh dunia yang masih bergumul dengan ketidakadilan.
Lebih lanjut, frasa "supaya manusia yang berasal dari bumi tidak lagi mendatangkan ketakutan" menggarisbawahi tujuan akhir dari keadilan ilahi. Tujuannya adalah menciptakan dunia di mana manusia dapat hidup tanpa dihantui rasa takut yang ditimbulkan oleh kesewenang-wenangan manusia lain. Ini adalah visi surga di bumi, di mana keadilan, kedamaian, dan kasih meraja. Mazmur 10:18, dengan demikian, bukan hanya sebuah ayat penghiburan, tetapi juga sebuah mandat untuk bertindak, sebuah visi untuk masa depan, dan sebuah deklarasi kemenangan Allah atas segala kejahatan dan ketidakadilan.