Mazmur 103:9

"Tidak selamanya Ia murka, dan tidak seterusnya Ia menahan murka-Nya."

Mazmur 103:9 adalah sebuah pernyataan kuat tentang sifat kasih dan pengampunan Allah. Dalam kekacauan dan kesulitan hidup, mudah bagi kita untuk merasa bahwa Tuhan telah berpaling atau marah selamanya. Namun, ayat ini mengingatkan kita akan kebenaran yang jauh lebih dalam: kesabaran dan kebaikan Tuhan yang tak terbatas. Firman ini, yang tertulis dalam Bahasa Indonesia, menawarkan penghiburan dan harapan yang tak ternilai bagi setiap jiwa yang bergumul.

Kita semua pernah melakukan kesalahan, jatuh dalam dosa, dan seringkali merasakan beban penyesalan. Di saat-saat seperti itulah, ayat ini bersinar bagaikan mercusuar. Ia tidak menyangkal bahwa Tuhan bisa merasa murka terhadap dosa, namun penekanan utamanya adalah bahwa kemurkaan-Nya bukanlah kondisi permanen. Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih, yang lebih memilih untuk mengampuni daripada menghukum. Kasih-Nya lebih besar dari pelanggaran kita, dan kesabaran-Nya melampaui ketidaksempurnaan kita.

Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan sifat Allah yang kudus namun juga penuh belas kasihan. Murka-Nya adalah respons yang adil terhadap kejahatan, tetapi anugerah-Nya selalu tersedia bagi mereka yang bertobat. "Tidak seterusnya Ia menahan murka-Nya" berarti ada batas pada murka-Nya, dan batas itu dipenuhi oleh kasih yang tak terduga. Ini adalah janji pemulihan, kesempatan kedua, dan pembaharuan iman. Kita bisa datang kepada-Nya dengan hati yang hancur, mengakui kesalahan kita, dan yakin bahwa Dia akan menyambut kita dengan tangan terbuka.

Memahami Mazmur 103:9 berarti memahami inti dari Injil. Kristus datang ke dunia bukan untuk menghukum, tetapi untuk menyelamatkan. Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, kemarahan Allah terhadap dosa manusia telah dipuaskan. Oleh karena itu, kita yang percaya kepada-Nya dapat mengalami pengampunan dan rekonsiliasi. Alih-alih dihukum selamanya, kita diberi kehidupan kekal. Ini adalah berita sukacita yang luar biasa, sebuah kebenaran yang patut disebarkan dan direnungkan setiap hari.

Dalam menghadapi tantangan sehari-hari, kita dapat menarik kekuatan dari firman ini. Ketika kita merasa putus asa, ketika dosa terasa membebani, ingatlah bahwa Tuhan tidak akan murka selamanya. Kasih setia-Nya selalu ada, siap untuk memulihkan dan menguatkan kita. Marilah kita menanggapi anugerah ini dengan kerendahan hati, dan hidup dalam terang kebaikan-Nya yang tak berkesudahan.

Damai