"Supaya mereka mematuhi titah-titah-Nya dan berpegang pada hukum-hukum-Nya. Haleluya!"
Ilustrasi: Komitmen pada Firman Tuhan
Ayat Mazmur 105:45 seringkali dikutip sebagai pengingat akan pentingnya ketaatan dan kesetiaan pada janji-janji Tuhan. Ayat ini merupakan penutup dari bagian yang merangkum sejarah penyelamatan Israel, mulai dari pemilihan Abraham hingga pembebasan dari perbudakan di Mesir. Pemazmur mengingatkan bangsa Israel bahwa semua anugerah dan pemeliharaan Tuhan yang telah mereka alami, bukanlah tanpa sebab. Ada sebuah kesepakatan, sebuah hubungan yang didasarkan pada firman dan hukum Tuhan.
Ketaatan yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah sekadar kepatuhan lahiriah, melainkan sebuah respons hati yang tulus terhadap kehendak Tuhan. Ini mencakup tindakan nyata yang mencerminkan keyakinan akan kebenaran dan kebaikan firman-Nya. Berpegang pada hukum-hukum-Nya berarti menjadikan prinsip-prinsip ilahi sebagai panduan dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari ibadah pribadi hingga cara berinteraksi dengan sesama.
Bagi umat percaya, Mazmur 105:45 mengajarkan sebuah pelajaran mendalam tentang bagaimana seharusnya hubungan kita dengan Tuhan. Anugerah keselamatan yang telah kita terima melalui Yesus Kristus adalah dasar dari segala sesuatu. Namun, respons kita terhadap anugerah tersebut adalah dengan hidup dalam ketaatan. Ini bukanlah beban yang memberatkan, melainkan sebuah kehormatan dan kesempatan untuk memuliakan nama-Nya. Ketika kita mematuhi firman-Nya, kita sedang menyatakan bahwa kita percaya pada-Nya dan menghargai kebaikan-Nya.
Perintah untuk "berpegang pada hukum-hukum-Nya" juga menyiratkan sebuah keberanian. Di dunia yang seringkali penuh dengan godaan dan ajaran yang menyimpang, ketaatan pada hukum Tuhan membutuhkan keteguhan hati. Ini berarti kita harus siap untuk berbeda, siap untuk menolak apa yang tidak sesuai dengan kebenaran-Nya, dan siap untuk terus belajar serta bertumbuh dalam pemahaman akan kehendak-Nya. Mazmur ini mendorong kita untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga melakukan firman Tuhan, sehingga hidup kita dapat mencerminkan kesetiaan-Nya.
Kata penutup "Haleluya!" menggarisbawahi rasa syukur dan pujian yang seharusnya menyertai perjalanan ketaatan ini. Ketaatan kepada Tuhan bukanlah tentang menanggung hukuman, melainkan tentang menikmati persekutuan yang mendalam dengan Sumber segala kebaikan. Ketika kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya, kita mengalami kedamaian, sukacita, dan berkat yang melimpah. Mazmur 105:45 adalah panggilan untuk terus menerus memperbarui komitmen kita kepada Tuhan, hidup dalam kesetiaan pada firman-Nya, dan senantiasa memuji nama-Nya atas segala karya-Nya yang luar biasa.