Mazmur 106:31

"Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran turun-temurun sampai selama-lamanya."

Ayat yang singkat namun sarat makna ini dari Mazmur 106:31 menyoroti sebuah tindakan yang memiliki dampak luar biasa, yaitu tindakan Pinehas. Ayat ini merujuk pada momen ketika Pinehas menunjukkan keteguhan iman dan keberanian yang luar biasa di hadapan kebejatan yang merajalela di tengah umat Israel.

Kisah lengkapnya terungkap dalam Bilangan pasal 25. Bangsa Israel telah tergoda oleh wanita-wanita Moab untuk menyembah dewa-dewa mereka dan terlibat dalam kemerosotan moral yang parah. Allah murka melihat hal ini dan mendatangkan tulah di antara mereka. Di tengah kekacauan dan ketakutan, Pinehas, seorang imam, melihat seorang Israel membawa seorang wanita Midian ke dalam kemahnya, secara terang-terangan menentang perintah Allah. Tanpa ragu, Pinehas mengikuti mereka, masuk ke dalam kemah, dan dengan tindakannya yang drastis, menghentikan dosa tersebut.

Tindakan Pinehas bukanlah tindakan kekerasan semata, melainkan tindakan yang didorong oleh kecemburuan yang saleh terhadap Allah dan firman-Nya. Ia melihat kehancuran moral yang mengancam eksistensi umat Allah dan memilih untuk bertindak demi menjaga kekudusan perjanjian mereka. Alkitab mencatat bahwa tindakannya bukan hanya menghentikan malapetaka, tetapi juga diterima oleh Allah dan dinyatakan sebagai "kebenaran turun-temurun sampai selama-lamanya".

Makna dari "diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran" menunjukkan bahwa tindakan Pinehas bukanlah sekadar prestasi pribadi, tetapi menjadi standar dan contoh iman yang dihargai oleh Allah. Ini adalah pengakuan ilahi atas kesetiaan dan keberanian yang muncul dari hati yang mencintai dan menghormati Tuhan. Konsep "turun-temurun sampai selama-lamanya" menegaskan bahwa dampak dari iman yang teguh dan tindakan yang benar tidak hanya terbatas pada individu tetapi juga menjadi warisan spiritual bagi generasi mendatang.

Mazmur 106:31 mengajarkan kita tentang pentingnya keberanian dalam mempertahankan kebenaran, bahkan ketika itu sulit atau tidak populer. Ini mengingatkan kita bahwa kesetiaan kepada Allah dan firman-Nya memiliki nilai kekal. Di tengah berbagai godaan dan kemerosotan moral yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan modern, ayat ini mendorong kita untuk memiliki hati yang sama seperti Pinehas: hati yang cemburu akan kekudusan Allah dan berani berdiri teguh untuk apa yang benar. Warisan kebenaran yang diterima Pinehas menjadi sumber inspirasi, menunjukkan bahwa iman yang aktif dan berani selalu mendatangkan perkenanan Allah.

Iman Keteguhan Generasi Perkenanan