"TUHAN, aku berseru kepada-Mu, pergilahIh kepada-Mu; dengarkanlah permohonanku, ketika aku berseru kepada-Mu!"
Mazmur 141:1 adalah permulaan yang kuat dari sebuah doa yang diucapkan oleh Daud. Dalam ayat ini, Daud memohon kepada Tuhan untuk mendengarkan seruannya dan mendengarkan permohonannya. Kata "berseru" menandakan sebuah panggilan yang mendesak, suara yang penuh kerinduan dan kebutuhan. Ini bukan sekadar permintaan biasa, melainkan sebuah jeritan dari kedalaman hati yang mencari pertolongan dari Yang Maha Kuasa.
Pada masa Daud, hidup seringkali penuh dengan tantangan, pengkhianatan, dan ancaman. Sang pemazmur, yang merupakan seorang raja, tentu menghadapi berbagai situasi yang menguji iman dan keberaniannya. Dalam ketidakpastian dan keterbatasan manusiawi, tempat perlindungan dan sumber kekuatan satu-satunya adalah Tuhan. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika Daud memanjatkan doa seperti ini, yang mencerminkan ketergantungan totalnya kepada Tuhan.
Meskipun ditulis ribuan tahun lalu, pesan Mazmur 141:1 tetap relevan bagi kita di zaman modern. Kehidupan kita mungkin tidak selalu diwarnai oleh pertempuran fisik, tetapi kita tetap menghadapi berbagai bentuk perjuangan: godaan dari dunia, tekanan pekerjaan, masalah keluarga, kekecewaan, dan bahkan pergumulan rohani. Dalam menghadapi semua ini, kita juga dapat belajar dari Daud untuk "berseru" kepada Tuhan.
Seruan dalam Mazmur 141:1 mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah pendengar doa yang setia. Dia tidak menutup telinga-Nya ketika umat-Nya memanggil dalam kesusahan. Ayat ini memberikan penghiburan dan harapan bahwa ada satu Pribadi yang selalu siap mendengarkan setiap keluh kesah, setiap kerinduan, dan setiap permohonan kita.
Lebih dari sekadar permohonan, ayat ini juga menyiratkan sebuah pengakuan akan otoritas Tuhan dan posisi-Nya sebagai sumber pertolongan utama. Daud tidak mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri atau mencari bantuan dari sumber lain terlebih dahulu. Ia langsung menuju Tuhan. Ini adalah teladan yang patut kita tiru. Ketika kita menghadapi masalah, besar atau kecil, langkah pertama yang paling bijak adalah berdoa.
Mazmur 141:1 bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata, tetapi juga tentang sikap hati. "Aku berseru kepada-Mu, pergilahIh kepada-Mu" menunjukkan sebuah tindakan iman. Daud bergerak menuju Tuhan, bukan menjauhi-Nya. Ini berarti kita harus secara aktif mencari hadirat Tuhan melalui doa, penyembahan, dan firman-Nya.
Ketika kita berseru kepada Tuhan, kita sedang menyerahkan kendali dan mempercayakan situasi kita kepada-Nya. Kita mengakui bahwa kekuatan kita terbatas, tetapi kekuatan Tuhan tidak terbatas. Doa ini menjadi pengingat bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan kita. Tuhan peduli, Dia mendengar, dan Dia memiliki kuasa untuk bertindak. Biarlah Mazmur 141:1 menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dalam setiap keadaan, mengetahui bahwa Dia adalah pendengar doa yang penuh kasih dan setia.