“Tetapi manusia tidak kekal tinggal dalam kemegahan, ia seperti binatang yang binasa.”
Ayat Mazmur 49:12 memberikan sebuah renungan mendalam tentang sifat kefanaan hidup manusia dan segala pencapaiannya di dunia. Dalam kemegahan duniawi, kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan seringkali menjadi fokus utama kehidupan banyak orang. Manusia berlomba-lomba mengumpulkan harta, membangun nama, dan menikmati kesenangan sesaat. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa kemegahan tersebut bersifat sementara, seperti seekor binatang yang pada akhirnya akan mati dan terlupakan.
Perbandingan dengan binatang yang binasa bukanlah sebuah hinaan, melainkan sebuah metafora yang kuat. Binatang memiliki siklus hidup yang terbatas, dan setelah kematiannya, keberadaannya di dunia lenyap. Demikian pula, segala sesuatu yang manusia bangun dan banggakan di dunia ini, jika tidak diiringi dengan pengertian spiritual yang lebih dalam, akan berakhir pada kehancuran yang sama. Kematian adalah realitas universal yang tidak memandang status sosial, kekayaan, atau kekuatan.
Mazmur 49 secara keseluruhan berbicara tentang kontras antara mereka yang mengandalkan kekayaan dan mereka yang hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Ayat 12 adalah puncak dari perenungan ini, menyadarkan kita bahwa investasi pada hal-hal duniawi adalah investasi yang sia-sia jika tidak disertai dengan pencarian kebijaksanaan ilahi. Kebijaksanaan yang dimaksud di sini bukanlah sekadar pengetahuan intelektual, melainkan pemahaman yang mendalam tentang kehendak Tuhan, nilai-nilai kekal, dan tujuan hidup yang sesungguhnya.
Orang yang bijaksana, menurut Kitab Mazmur, adalah mereka yang takut akan Tuhan dan mencari pengertian dari firman-Nya. Mereka tidak tergoda oleh kilau sesaat kekayaan duniawi yang akan hilang, melainkan menaruh harapan pada sumber kehidupan yang abadi. Mereka memahami bahwa kehidupan ini hanyalah sebuah perjalanan singkat, dan apa yang paling berharga adalah bagaimana kita menjalani perjalanan tersebut dengan iman dan perbuatan yang berkenan kepada Tuhan.
Merenungkan Mazmur 49:12 mengajak kita untuk menguji prioritas hidup kita. Apakah kita lebih sibuk mengejar "kemegahan" yang akan sirna, ataukah kita berupaya membangun "harta" yang tidak akan pernah rusak dan akan dibawa serta dalam kekekalan? Keputusan untuk mencari kebijaksanaan ilahi adalah investasi terbaik yang dapat kita lakukan, karena ia memberikan makna yang mendalam bagi kehidupan saat ini dan jaminan kehidupan yang kekal. Ini adalah pergeseran perspektif dari yang fana menuju yang abadi, dari yang terlihat menuju yang tidak terlihat.