"Kumpulkanlah orang-orang yang Kukasihi, mereka yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban persembahan!"
Ayat Mazmur 50:5 ini memanggil kita untuk merenungkan sebuah momen yang luar biasa dalam narasi ilahi. Tuhan Allah, Sang Pencipta langit dan bumi, dengan suara-Nya yang menggelegar, mengumpulkan umat-Nya yang dikasihi. Ini bukanlah sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah panggilan yang sarat makna. "Kumpulkanlah orang-orang yang Kukasihi," firman-Nya. Kata "mengasihi" di sini bukan berarti kasih yang pasif, melainkan sebuah pemilihan aktif, sebuah ikatan yang mendalam. Tuhan memilih mereka yang memiliki tempat khusus di hati-Nya, mereka yang terjalin dalam relasi yang istimewa.
Lebih jauh, ayat ini menyebutkan dasar dari pengumpulan ini: "mereka yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban persembahan!" Ini adalah inti dari firman Tuhan dalam bagian ini. Perjanjian diyakini dan dimeteraikan melalui pengorbanan. Dalam konteks Perjanjian Lama, korban persembahan adalah sarana bagi umat untuk mendekat kepada Tuhan, untuk mendapatkan pengampunan dosa, dan untuk memperbarui hubungan mereka dengan Sang Pencipta. Ini menunjukkan bahwa ketaatan, kerendahan hati, dan pengakuan atas ketergantungan kepada Tuhan adalah elemen krusial dalam hubungan yang benar.
Dalam perspektif Kristen, korban persembahan ini secara penuh digenapi dalam diri Yesus Kristus. Dia adalah Anak Domba Allah yang mengorbankan diri-Nya sekali untuk selamanya, menebus dosa-dosa seluruh umat manusia. Maka, "orang-orang yang dikasihi" dan "mengikat perjanjian" kini adalah mereka yang menerima anugerah keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Perjanjian baru ini melampaui ritual persembahan hewan, menggantikannya dengan sebuah transformasi hati dan kehidupan yang diperbaharui oleh Roh Kudus.
Panggilan untuk "mengumpulkan" juga menyiratkan sebuah komunitas, sebuah kesatuan. Umat Tuhan tidak dipanggil untuk hidup sendiri-sendiri, melainkan untuk berkumpul bersama, untuk saling menguatkan dalam iman, dan untuk bersama-sama mengabdi kepada-Nya. Pertemuan ini, yang didasarkan pada kasih dan perjanjian yang dimeteraikan oleh pengorbanan Kristus, menjadi sumber kekuatan, penghiburan, dan pertumbuhan rohani.
Mari kita renungkan makna mendalam dari Mazmur 50:5 ini. Sebagai orang yang telah dikasihi dan diundang ke dalam perjanjian baru melalui Yesus Kristus, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan panggilan tersebut. Kita dipanggil untuk menjadi bagian dari komunitas orang-orang yang mengasihi Tuhan, untuk mempersembahkan hidup kita sebagai korban yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Nya. Kehidupan yang demikian, yang didasarkan pada kasih dan ketaatan, adalah persembahan terbaik yang dapat kita berikan, sebuah cerminan dari perjanjian kekal yang telah Tuhan tetapkan bagi kita. Ini adalah panggilan untuk terus menerus mendekatkan diri kepada-Nya, mengetahui bahwa di dalam pengorbanan-Nya, kita menemukan pengampunan, pemulihan, dan kasih yang tak berkesudahan.