"Jika orang tidak bertobat, Ia mengasah pedang-Nya; Ia melenturkan busur-Nya dan membidikkan-Nya."
Mazmur 7:13 menyajikan gambaran yang kuat tentang karakter Allah sebagai Hakim yang adil dan berkuasa. Ayat ini tidak hanya menunjukkan keadilan-Nya, tetapi juga kewaspadaan-Nya terhadap kejahatan dan ketidaktaatan. Lirik ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak tinggal diam melihat ketidakbenaran merajalela. Sebaliknya, Dia bersiap untuk bertindak, mengasah senjata-Nya, melenturkan busur-Nya, dan membidikkan-Nya. Ini adalah gambaran yang sangat deskriptif, membangkitkan citra seorang pemanah yang terampil dan seorang pejuang yang siap tempur, siap melepaskan anak panah keadilan-Nya.
Kata "mengasah pedang-Nya" dan "melenturkan busur-Nya" berbicara tentang persiapan yang matang dan ketegasan dalam tindakan. Tuhan tidak bertindak gegabah atau terburu-buru. Dia adalah Allah yang penuh hikmat, dan tindakan keadilan-Nya selalu tepat pada waktunya. Namun, peringatan ini juga tersirat adanya sebuah kondisi, yaitu "jika orang tidak bertobat". Ini adalah elemen krusial dari ayat ini. Keadilan ilahi yang siap dilepaskan ini adalah konsekuensi dari penolakan untuk berbalik dari jalan yang salah.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ayat ini mengajak kita untuk merenungkan pentingnya pertobatan. Tuhan memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk menyadari kesalahan, menyesali perbuatan dosa, dan kembali kepada jalan-Nya. Namun, jika kesempatan itu terus-menerus ditolak, maka keadilan-Nya, yang digambarkan dengan senjata-senjata tersebut, akan bekerja. Ini bukanlah ancaman kosong, melainkan sebuah pernyataan tentang ketegasan dan keseriusan Tuhan dalam menegakkan kebenaran.
Meskipun ayat ini terdengar serius, ada juga nuansa harapan di dalamnya. Keadilan Tuhan juga melindungi orang-orang benar dan memberikan kelepasan dari penindasan. Namun, penekanan pada ayat 13 adalah pada konsekuensi dari ketidaktaatan. Ini seharusnya menjadi panggilan yang kuat bagi kita semua untuk hidup dalam kesadaran akan hadirat Tuhan dan pentingnya menjaga hati serta tindakan kita agar selaras dengan kehendak-Nya.
Bagi mereka yang merasa teraniaya atau menghadapi kesulitan karena ketidakbenaran orang lain, Mazmur 7:13 memberikan keyakinan bahwa Tuhan adalah Hakim yang tidak membiarkan kejahatan menang selamanya. Dia melihat, Dia tahu, dan Dia akan bertindak. Namun, bagi diri kita sendiri, ayat ini adalah pengingat abadi untuk tidak pernah meremehkan anugerah pertobatan yang Tuhan berikan. Kesempatan untuk bertobat adalah sebuah anugerah yang besar, yang menawarkan pemulihan dan kedamaian, bukan hukuman.
Mari kita renungkan makna mendalam dari Mazmur 7:13. Biarlah gambaran pedang dan busur Tuhan yang terhunus menjadi motivasi bagi kita untuk hidup dalam kebenaran, untuk terus mencari pengampunan ketika kita tersandung, dan untuk menghargai setiap momen yang diberikan Tuhan untuk berbaikan dengan-Nya. Keadilan-Nya adalah kepastian, tetapi rahmat-Nya tersedia bagi mereka yang mau berbalik.