Mazmur 80:10

"Gunung-gunung tertutup oleh bayang-bayangnya, pohon-pohon arasnya oleh bayang-bayangnya."

Ilustrasi metaforis: gunung dan pohon aras yang menjadi saksi pemulihan.

Ayat Mazmur 80:10 ini berasal dari Kitab Mazmur, sebuah koleksi syair dan lagu yang kaya akan ungkapan iman, doa, dan refleksi umat Israel terhadap Allah. Dalam konteks pasal ini, pemazmur sedang meratap dan memohon pertolongan Allah bagi bangsa Israel yang sedang dalam masa pembuangan dan penderitaan. Ia membandingkan bangsa Israel dengan kebun anggur yang dicabuti dan dirusak. Namun, di tengah kepedihan itu, muncul gambaran yang kuat tentang pemulihan.

Frasa "Gunung-gunung tertutup oleh bayang-bayangnya, pohon-pohon arasnya oleh bayang-bayangnya" bukanlah penggambaran literal dari pemandangan alam semata. Dalam tradisi sastra Ibrani, gunung dan pohon aras sering kali melambangkan kekuasaan, kekuatan, keteguhan, dan kemegahan. Gunung Sinai, misalnya, menjadi tempat turunnya hukum Allah, menunjukkan kehadirannya yang agung. Pohon aras Lebanon terkenal dengan kekuatannya dan kayu berkualitas tinggi yang digunakan dalam pembangunan Bait Suci, melambangkan kemakmuran dan perlindungan.

Ketika pemazmur mengatakan gunung dan pohon aras "tertutup oleh bayang-bayangnya," ini bisa diinterpretasikan dalam beberapa cara yang saling melengkapi. Pertama, ini bisa berarti bahwa pada masa pemulihan yang dijanjikan Allah, kemuliaan dan kekuatan bangsa Israel akan kembali begitu besar sehingga ia akan menutupi, atau mempengaruhi, seluruh tatanan alam di sekitarnya. Kekuatan dan perlindungan ilahi yang diberikan kepada umat-Nya akan sangat nyata dan melimpah, seperti bayangan pepohonan yang rindang menutupi tanah. Ini adalah janji akan kejayaan dan keamanan yang baru.

Kedua, ini bisa menjadi gambaran tentang kuasa Allah sendiri yang begitu besar. Bayang-bayang gunung dan pohon aras yang luas menunjukkan kekuatan dan kehadiran yang mahadahsyat. Dalam konteks doa, ini menyiratkan bahwa di dalam naungan dan perlindungan Allah, umat-Nya akan menemukan kedamaian dan rasa aman yang mutlak. Seperti sebuah pohon besar yang melindungi dari terik matahari, Allah akan menjadi perlindungan bagi umat-Nya. Ayat ini menggarisbawahi janji pemulihan ilahi bukan hanya dalam hal kemerdekaan fisik, tetapi juga dalam hal kembalinya kemuliaan, kekuatan, dan perlindungan Allah yang melimpah.

Janji ini memberikan harapan yang mendalam. Meskipun umat sedang mengalami kesusahan, Allah tidak melupakan mereka. Sebaliknya, Ia berjanji untuk memulihkan mereka dengan cara yang akan membuat mereka kembali kokoh dan aman, lebih besar dari sebelumnya, serta terlindungi di bawah naungan kasih dan kuasa-Nya. Pemazmur, melalui ayat ini, mengingatkan kita bahwa di balik badai kesulitan, selalu ada janji pemulihan dan berkat dari Tuhan bagi mereka yang berseru kepada-Nya.