Mazmur 89 merupakan ratapan yang menyayat hati mengenai keadaan umat Allah pada masa sulit, namun di tengah kepedihan, terdapat janji-janji ilahi yang menguatkan. Ayat 24, "Juga musuh-musuh-Nya tidak akan merampas miliknya, anak-anak perempuan orang fasik tidak akan menganiayanya," menegaskan kembali kesetiaan dan perlindungan Allah yang tak tergoyahkan bagi umat yang dikasihi-Nya. Ayat ini muncul sebagai serpihan cahaya harapan di tengah gulita penderitaan, mengingatkan kita bahwa meskipun tantangan datang silih berganti, kekuasaan Allah jauh melampaui kekuatan musuh.
Kata "miliknya" dalam konteks ini merujuk pada umat pilihan Allah, individu-individu yang telah Ia tetapkan, pilih, dan kasihi. Janji ini menyatakan bahwa tidak ada kekuatan di bumi, bahkan kekuatan jahat sekalipun, yang sanggup mengambil apa yang menjadi milik Allah. Ini bukan berarti umat Allah tidak akan menghadapi ujian atau kesulitan. Sejarah membuktikan bahwa mereka seringkali mengalami penganiayaan dan tekanan. Namun, janji ini menekankan bahwa dalam segala pencobaan, Allah akan menjaga dan memelihara umat-Nya, melindungi mereka dari kerugian kekal dan kehancuran total. Ini adalah jaminan bahwa kesudahan akhir tidak akan ditentukan oleh kejahatan, melainkan oleh kebaikan dan kedaulatan Allah.
Frasa "anak-anak perempuan orang fasik" bisa diartikan sebagai representasi dari segala bentuk kejahatan, godaan, dan serangan yang datang dari dunia yang menentang kehendak Allah. Mereka tidak akan mampu "menganiayanya," yang berarti mereka tidak akan berhasil merusak atau menghancurkan esensi rohani dan keselamatan umat yang dikasihi-Nya. Ancaman mereka bersifat sementara dan terbatas, sedangkan perlindungan Allah bersifat abadi dan mutlak. Ini mengajarkan kita untuk tidak gentar menghadapi berbagai macam godaan dan kesulitan hidup. Selama kita tetap setia kepada-Nya, Allah akan menjadi perisai dan benteng pertahanan kita.
Janji ini juga dapat dilihat sebagai manifestasi dari perjanjian kekal Allah dengan umat-Nya, khususnya melalui garis keturunan Daud yang kelak akan menghasilkan Mesias. Meskipun ada kalanya umat Allah tampak lemah dan rentan, rencana penebusan-Nya tidak akan pernah gagal. Musuh-musuh tidak akan pernah mampu menggagalkan tujuan ilahi. Di balik setiap badai, ada kepastian bahwa Allah berkuasa penuh dan kasih setia-Nya akan selalu mengungguli segala kejahatan. Keselamatan yang diberikan-Nya adalah anugerah yang tidak dapat direbut oleh siapapun.
Oleh karena itu, Mazmur 89:24 menjadi sumber penghiburan yang mendalam bagi setiap orang percaya. Ia mengingatkan kita akan karakter Allah yang setia, yang janji-Nya tidak pernah gagal. Dalam perjalanan hidup yang penuh liku, mari kita berpegang teguh pada janji ini, mengetahui bahwa kita berada dalam tangan-Nya yang perkasa, dan tidak ada musuh yang sanggup merampas apa yang telah Ia karuniakan kepada kita. Kesetiaan-Nya adalah jangkar jiwa kita yang kokoh.