"yakni dari golongan Imri: Zikhri, anak dari Mikhal; dari golongan Meryemot: Yohanan, anak dari Elkana; dari golongan Sebalyot: Elyasib, anak dari Yohanes; dari golongan Imri: Zakur, anak dari Zikhur; dari golongan Pasur: Elyoenai, anak dari Malkia; dari golongan Hanam: Yeremia, anak dari Hananya; dari golongan Hizkia: Yoel, anak dari Pasur; dari golongan Merari: Yohanan, anak dari Amasaia; dari golongan Biniamin: Malkia, anak dari Ebi; dari golongan Sebalyot: Samyua, anak dari Mikhal; dari golongan Imri: Zakur, anak dari Zikhri; dari golongan Biniamin: Elyasib, anak dari Malkia."
Ayat Nehemia 12:16 mencatat salah satu dari sekian banyak nama dari rombongan para imam dan orang Lew yang kembali dari pembuangan di Babel. Dalam konteks sejarah Kitab Nehemia, pencatatan nama-nama ini bukan sekadar daftar silsilah belaka, melainkan sebuah pengakuan dan penghargaan atas kesetiaan serta peran penting mereka dalam membangun kembali Yerusalem dan kehidupan rohaninya. Para imam dan orang Lew memegang peran krusial dalam pemulihan umat Allah, mulai dari memimpin ibadah, menjaga Bait Allah, hingga menjadi penjaga warisan spiritual bangsa.
Ayat ini khususnya menyebutkan nama-nama dari golongan Imri, Meryemot, Sebalyot, Pasur, Hanam, Hizkia, Merari, dan Biniamin. Setiap nama merepresentasikan garis keturunan yang panjang dan tradisi pelayanan yang telah berlangsung turun-temurun. Kepulangan mereka dari pembuangan menandakan dimulainya era baru bagi Israel, di mana mereka dipercayakan untuk menata kembali kehidupan keagamaan dan sosial mereka di tanah leluhur.
Pencatatan nama-nama ini memberikan beberapa pelajaran penting. Pertama, Allah melihat dan menghargai setiap individu yang setia melayani-Nya, meskipun nama mereka mungkin terdengar asing bagi kita. Keberadaan nama-nama ini dalam Alkitab menegaskan bahwa tidak ada pelayanan sekecil apa pun yang luput dari perhatian Ilahi. Mereka yang kembali dan mengambil bagian dalam pekerjaan membangun kembali, betapapun sederhananya, dicatat dalam sejarah penebusan.
Kedua, ayat ini menyoroti pentingnya institusi keimaman dan pelayanan orang Lew dalam tatanan masyarakat Israel. Mereka adalah tulang punggung kehidupan rohani umat. Setelah bertahun-tahun terpisah dari Bait Allah dan tanah perjanjian, kembalinya para pelayan ini menjadi simbol pemulihan hubungan dengan Allah dan peneguhan kembali identitas keagamaan mereka. Mereka yang namanya tercatat di sini adalah bagian integral dari proses pemulihan tersebut.
Ayat Nehemia 12:16 mengajak kita untuk merenungkan makna pelayanan dalam kehidupan kita. Seperti para imam dan orang Lew di masa Nehemia, kita pun dipanggil untuk memberikan diri kita dalam pelayanan kepada Allah dan sesama. Meskipun kita mungkin bukan tokoh-tokoh besar yang namanya dikenal luas, kesetiaan kita dalam setiap aspek kehidupan, dalam keluarga, pekerjaan, dan gereja, adalah ibadah yang berkenan di hadapan Tuhan. Nama-nama yang tercatat di sini menjadi teladan bahwa kesetiaan dalam hal-hal kecil, dalam tugas-tugas yang dipercayakan, adalah fondasi penting bagi sebuah pemulihan dan kemajuan yang lebih besar.
Penting untuk diingat bahwa nama-nama ini adalah bagian dari silsilah yang lebih besar yang mengarah pada kedatangan Yesus Kristus, Sang Imam Besar Agung. Dengan demikian, pelayanan para imam dan orang Lew di masa lalu merupakan persiapan bagi pekerjaan penebusan Kristus yang jauh lebih mulia. Membaca ayat ini adalah sebuah pengingat akan rencana Allah yang agung dan bagaimana setiap orang yang bersedia terlibat di dalamnya, sekecil apa pun peran mereka, memiliki tempat yang berarti dalam narasi ilahi.
Kita dapat mengambil inspirasi dari semangat mereka yang kembali ke Yerusalem dengan tekad untuk membangun kembali. Semangat ini harus membakar hati kita untuk terus melayani dengan setia, mengetahui bahwa Tuhan melihat dan menghargai setiap upaya kita dalam terang kasih-Nya yang tak terhingga.