"Selanjutnya, keturunan Azmapet, yaitu Zabadya, anak dari Hiskal, mengepalai anak-anak kaum pria."
Dalam Kitab Nehemia, kita menemukan kisah luar biasa tentang bagaimana umat Allah, setelah pembuangan di Babel, dipanggil kembali untuk membangun kembali Yerusalem dan temboknya. Proses ini tidak mudah. Mereka menghadapi penolakan, ejekan, dan ancaman dari berbagai pihak. Di tengah kesulitan inilah, setiap individu dan keluarga memiliki peran penting. Nehemia 7:11 menyebutkan nama Azmapet dan putranya, Zabadya, yang memiliki tanggung jawab untuk mengepalai anak-anak kaum pria. Ini bukan sekadar daftar nama; ini adalah pengingat bahwa pembangunan kembali melibatkan struktur, kepemimpinan, dan tanggung jawab yang jelas di setiap tingkatan masyarakat.
Ayat ini, meskipun terlihat sederhana, mencerminkan sebuah aspek penting dalam sebuah komunitas yang sedang dipulihkan: organisasi. Di tengah upaya yang monumental seperti membangun kembali tembok kota yang hancur, kejelasan mengenai siapa bertanggung jawab atas apa sangatlah krusial. Zabadya, sebagai seorang pemimpin, memikul tugas untuk mengarahkan dan mengelola anak-anak kaum pria di bawah kepemimpinannya. Ini bisa berarti mereka terlibat dalam pekerjaan fisik, dalam pengawasan, atau dalam aspek lain yang menunjang proyek rekonstruksi besar tersebut.
Kisah Nehemia menekankan pentingnya partisipasi aktif setiap individu. Tidak ada yang terlalu kecil atau tidak penting. Zabadya dan orang-orang di bawah tanggung jawabnya, meskipun namanya mungkin tidak sepenting Nehemia atau Ezra, adalah bagian integral dari keberhasilan keseluruhan. Mereka adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan sehari-hari, yang memastikan bahwa setiap batu diletakkan dengan benar, bahwa setiap bagian dari tembok terhubung. Ini mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki kontribusi unik yang dapat diberikan, terutama dalam situasi pemulihan atau pembangunan.
Lebih jauh lagi, penyebutan nama-nama seperti Azmapet dan Zabadya menunjukkan bahwa Allah melihat dan menghargai setiap usaha, sekecil apapun itu. Dalam rencana-Nya yang besar, setiap pion memiliki tempatnya. Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan peran individu, baik dalam kehidupan pribadi kita maupun dalam komunitas yang lebih luas. Kepercayaan yang diberikan kepada Zabadya untuk mengepalai sebuah kelompok menunjukkan adanya akuntabilitas dan kepercayaan yang telah dibangun dalam komunitas tersebut. Ini adalah fondasi yang kuat bagi setiap upaya pemulihan.
Pesan yang dapat kita tarik dari Nehemia 7:11 sangat relevan di era modern. Baik itu membangun kembali hubungan yang retak, memulihkan integritas pribadi, atau berkontribusi pada komunitas yang lebih luas, kita semua dipanggil untuk mengambil peran kita dengan setia. Dengan kepemimpinan yang baik, struktur yang jelas, dan partisipasi aktif dari setiap anggota, bahkan proyek yang paling menakutkan sekalipun dapat diselesaikan. Zabadya, melalui tanggung jawabnya, menjadi simbol dari dedikasi dan ketekunan yang diperlukan untuk melihat sebuah visi terwujud. Kita diajak untuk meneladani semangat ini, dengan keyakinan bahwa setiap langkah kecil menuju pemulihan dan pembangunan adalah berarti di mata Sang Pencipta.