Ilustrasi simbolis dari Nehemia 7:16
"Umat itu serta imam-imam, orang-orang Lewi, penjaga-penjaga pintu, penyanyi-penyanyi, para hamba di rumah Allah, dan segala orang lain yang telah memisahkan diri dari bangsa-bangsa lain, dengan mengikuti hukum Allah."
Bab 7 dari Kitab Nehemia merupakan catatan penting mengenai daftar nama orang-orang yang kembali dari pembuangan dan berpartisipasi dalam pembangunan kembali tembok Yerusalem. Ayat ke-16 ini menyoroti sebuah aspek krusial dari komunitas yang sedang dibangun kembali: komitmen mereka untuk memisahkan diri dari pengaruh asing dan hidup sesuai dengan hukum Allah. Ini bukan sekadar daftar nama, melainkan sebuah deklarasi identitas dan kesetiaan.
Setelah bertahun-tahun berada di pengasingan, umat Israel dihadapkan pada tantangan ganda: membangun kembali struktur fisik kota mereka dan, yang lebih penting, membangun kembali integritas spiritual dan budaya mereka. Nehemia, sebagai pemimpin yang ditunjuk oleh Allah, memahami bahwa kemakmuran dan kelangsungan hidup umat-Nya sangat bergantung pada ketaatan mereka kepada Tuhan. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa hanya mereka yang benar-benar berkomitmen pada jalan Tuhan yang menjadi bagian dari usaha pemulihan ini.
Frasa "memisahkan diri dari bangsa-bangsa lain, dengan mengikuti hukum Allah" memiliki makna yang mendalam. Di tengah dunia yang penuh dengan praktik dan kepercayaan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, umat Israel dipanggil untuk menjadi umat yang kudus, yang berbeda. Pemisahan ini bukanlah tentang isolasi sosial yang sempit, melainkan tentang menjaga kemurnian iman dan praktik ibadah mereka agar tidak terkontaminasi oleh penyembahan berhala atau cara hidup yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Ayat ini menunjukkan bahwa partisipasi dalam pembangunan kembali Yerusalem tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga rohani. Orang-orang yang terdaftar di sini adalah mereka yang tidak hanya bersedia mengerahkan tenaga, tetapi juga hati dan jiwa mereka untuk melayani Allah. Imam-imam membawa fungsi ibadah, orang Lewi membantu dalam urusan Bait Allah, para penjaga pintu memastikan keamanan, para penyanyi memimpin pujian, dan para hamba mendukung operasional Bait Allah. Semuanya dipersatukan oleh satu tujuan: ketaatan kepada Allah.
Kisah dalam Nehemia 7:16 memberikan pelajaran berharga bagi umat Tuhan di segala zaman. Di dunia yang semakin global dan pluralistik, tantangan untuk memisahkan diri dari pengaruh yang tidak sehat dan tetap setia pada kebenaran Allah tetap relevan. Penting bagi setiap individu percaya untuk secara sadar memilih untuk mengikuti hukum Tuhan, tidak hanya dalam ibadah formal, tetapi dalam setiap aspek kehidupan. Ini berarti membuat pilihan yang mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah, bahkan ketika hal itu bertentangan dengan arus budaya populer.
Identitas sejati kita sebagai umat Allah dibangun di atas komitmen kita kepada-Nya. Sama seperti mereka yang namanya tercatat dalam Nehemia 7, kita dipanggil untuk menjadi bagian dari pembangunan spiritual yang terus berlanjut, memperkuat komunitas iman kita, dan hidup sebagai saksi yang memuliakan nama Tuhan. Pemisahan diri yang dimaksud adalah tentang menjadi garam dan terang di dunia, bukan terisolasi darinya.