"Bilamana ada perselisihan timbul, baik antara darah dengan darah, baik antara hak dengan hak, atau antara nyeri dengan nyeri, baik mengenai perkataan-perkataan yang salah atau mengenai perkara-perkara perselisihan yang ada padamu, maka kamu harus bangkit, pergi ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, akan memilih.
Ayat Ulangan 17:9 ini merupakan bagian dari instruksi Musa kepada bangsa Israel mengenai bagaimana mereka harus mengatur kehidupan sosial dan peradilan di tanah perjanjian. Fokus utama dari ayat ini adalah pentingnya penyelesaian perselisihan yang adil dan terstruktur. Kata kunci seperti "darah dengan darah," "hak dengan hak," "nyeri dengan nyeri," serta "perkataan-perkataan yang salah" atau "perkara-perkara perselisihan" menggambarkan berbagai jenis konflik yang mungkin timbul dalam komunitas. Ini mencakup sengketa keluarga, perselisihan hak milik, bahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan reputasi atau luka emosional.
Perintah untuk "bangkit, pergi ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, akan memilih" mengindikasikan bahwa penyelesaian perselisihan tidak boleh dilakukan sembarangan atau berdasarkan keputusan individu semata. Ada otoritas yang lebih tinggi, yaitu Tuhan, yang telah menetapkan tempat dan cara penyelesaiannya. Ini adalah penegasan bahwa keadilan dan penegakan hukum adalah hal yang sakral dan harus dibawa kepada institusi atau otoritas yang ditunjuk untuk mengadilinya. Ini mengajarkan pentingnya membawa masalah ke ranah yang tepat, bukan menyelesaikannya dengan cara-cara yang gegabah.
Meskipun konteksnya adalah hukum Israel kuno, prinsip di balik ulangan 17 9 tetap relevan hingga kini. Dalam masyarakat modern, kita pun sering dihadapkan pada berbagai bentuk perselisihan, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun lingkungan sosial. Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan masalah, tetapi juga tidak menyelesaikannya dengan amarah atau prasangka pribadi. Sebaliknya, kita diajak untuk mencari solusi yang adil, melalui mediasi, dialog, atau bahkan jalur hukum jika diperlukan.
Pentingnya membawa perselisihan ke "tempat yang dipilih Tuhan" dapat diterjemahkan sebagai mencari nasihat dari orang bijak, menggunakan sistem peradilan yang ada, atau berkonsultasi dengan pemimpin agama atau komunitas yang memiliki integritas. Intinya adalah mencari penyelesaian yang berdasarkan pada prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan, bukan sekadar pada kekuatan atau pengaruh.
Ulangan 17:9 secara implisit mengajarkan bahwa keadilan tidak hanya berlaku pada kasus-kasus pidana besar, tetapi juga pada perselisihan-perselisihan kecil yang dapat merusak hubungan dan kedamaian dalam masyarakat. Dengan menekankan penyelesaian yang adil, Tuhan ingin membangun komunitas yang kuat, di mana setiap individu merasa aman dan dilindungi hak-haknya. Pelaksanaan keadilan yang benar akan membawa ketertiban dan keharmonisan, sebagaimana yang diinginkan Tuhan bagi umat-Nya. Dengan demikian, perikop ini menjadi panduan penting untuk menegakkan keadilan yang menyeluruh di tengah-tengah umat manusia.