Ulangan 28:37 - Kehidupan Baru yang Penuh Berkat

"Engkau akan menjadi keheranan, perumpamaan dan buah tutur di antara segala bangsa yang akan dibawa TUHAN kesana."
Harapan Baru & Berkat

Simbol SVG yang menggambarkan harapan, berkat, dan jalan yang terang.

Ayat Ulangan 28:37 ini, yang merupakan bagian dari serangkaian hukuman dan berkat bagi bangsa Israel, seringkali disalahpahami sebagai kutukan semata. Namun, jika kita melihatnya dalam konteks yang lebih luas, terutama sebagai penutup dari bagian hukuman di pasal Ulangan 28, ayat ini sebenarnya membawa pesan yang mendalam tentang signifikansi dan dampak dari pilihan yang dibuat oleh umat manusia, khususnya umat pilihan Tuhan. Kata kunci ulangan 28 37 mengingatkan kita pada konsekuensi dari ketaatan maupun ketidaktaatan terhadap janji dan hukum Tuhan.

Secara harfiah, ayat ini berbicara tentang menjadi "keheranan, perumpamaan dan buah tutur". Ini bisa berarti menjadi contoh yang buruk, bahan pembicaraan negatif di antara bangsa-bangsa lain. Namun, perlu diingat bahwa seluruh pasal Ulangan 28 berisi gambaran mengenai kedua sisi mata uang: berkat yang melimpah jika taat, dan kutukan yang berat jika ingkar. Ayat ini seringkali dibaca dalam konteks hukuman, yang merupakan akibat dari ketidaktaatan yang berulang.

Namun, kita bisa menarik hikmah yang berbeda dan lebih positif. Jika Tuhan menjanjikan konsekuensi, baik positif maupun negatif, itu berarti pilihan memiliki kekuatan yang luar biasa. Menjadi "keheranan" atau "perumpamaan" tidak harus selalu berarti negatif. Bangsa yang taat pun bisa menjadi perumpamaan, namun dalam artian menjadi contoh kemakmuran, kebijaksanaan, dan keadilan di hadapan bangsa lain. Jauh sebelum pembuangan, Tuhan juga telah berjanji bahwa jika Israel taat, mereka akan ditinggikan di atas segala bangsa (Ulangan 28:1). Jadi, status "perumpamaan" adalah sesuatu yang tak terhindarkan bagi Israel, entah sebagai contoh positif maupun negatif.

Dalam terang Kristus, pesan Ulangan 28:37 mendapatkan makna yang lebih dalam. Melalui pengorbanan-Nya, Yesus membuka jalan baru bagi kita untuk keluar dari kutuk hukum Taurat. Ia menjadikan diri-Nya kutuk bagi kita, agar kita menerima berkat Abraham (Galatia 3:13-14). Kita yang tadinya jauh, kini telah didekatkan melalui darah-Nya. Kita yang tadinya menjadi perumpamaan ketidaktaatan, kini dipanggil untuk menjadi saksi kebesaran-Nya. Kehidupan baru dalam Kristus adalah kehidupan yang penuh berkat, bukan hanya materi, tetapi juga berkat rohani yang tak ternilai. Kita menjadi "keheranan" bagi dunia ini bukan karena kesialan, melainkan karena kedamaian, sukacita, dan kasih yang melimpah ruah dalam diri kita, yang bersumber dari Sang Pencipta.

Jadi, ketika kita merenungkan ulangan 28 37, marilah kita tidak terpaku pada aspek negatifnya saja. Ambillah sebagai pengingat akan pentingnya ketaatan dan konsekuensi dari setiap pilihan kita. Lebih dari itu, terimalah anugerah kehidupan baru dalam Kristus, di mana kita dijadikan alat-Nya untuk menjadi berkat dan kesaksian bagi dunia, menampilkan kebaikan dan kasih-Nya kepada segala bangsa.

Pesan ini menjadi relevan di setiap zaman. Tuhan terus berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, memberikan peringatan dan janji-Nya. Dalam konteks ulangan 28 37, kita diajak untuk selalu memprioritaskan hubungan yang benar dengan Tuhan, agar hidup kita memancarkan kemuliaan-Nya, bukan hanya di hadapan sesama umat percaya, tetapi juga di hadapan dunia yang terus mengamati.