Ayat Ulangan 4:20 adalah pengingat yang kuat tentang tindakan penyelamatan Allah bagi bangsa Israel. Kata-kata ini diucapkan oleh Musa kepada generasi yang baru, yang akan memasuki Tanah Perjanjian. Musa ingin mereka memahami betapa besar anugerah dan kesetiaan Allah yang telah mereka alami.
Frasa "tanur besi" bukanlah metafora sembarangan. Mesir adalah sebuah kerajaan yang kuat, dan perbudakan di sana pasti sangatlah berat dan menindas. Bangsa Israel hidup dalam kondisi yang keras, di mana mereka diperlakukan layaknya logam yang ditempa dan dibentuk di dalam tanur yang panas. Beban kerja yang berat, penindasan tanpa henti, dan rasa putus asa mungkin telah merasuki setiap aspek kehidupan mereka. Di tengah penderitaan seperti itu, harapan seringkali tampak mustahil.
Namun, di sinilah kebesaran Allah dinyatakan. Ia tidak membiarkan umat-Nya terus dalam kegelapan dan keputusasaan. TUHAN, yang adalah Allah yang berkuasa atas segala bangsa dan sejarah, secara pribadi turun tangan. Ia tidak hanya mengutus seorang nabi, tetapi Ia sendiri "mengambil kamu dan membawa kamu keluar". Tindakan ini menunjukkan inisiatif ilahi yang penuh kasih dan kuasa. Allah memilih mereka, bukan karena mereka layak atau kuat, tetapi semata-mata karena kehendak-Nya dan janji-Nya.
"Menjadi umat kesayangan-Nya" adalah inti dari pembebasan ini. Pembebasan dari Mesir bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia: menjadi umat yang dikasihi dan diperkenan oleh Allah. Kata "kesayangan" dalam bahasa Ibrani menyiratkan kepemilikan yang intim, hubungan yang khusus, dan perlindungan yang mendalam. Allah membebaskan mereka agar mereka dapat hidup dalam hubungan yang benar dengan-Nya, mengikut perintah-Nya, dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain.
Pengingat "seperti yang terbukti pada hari ini" menekankan bahwa pembebasan ini bukanlah cerita masa lalu yang sudah terlupakan. Kebutuhan untuk mengingat dan menghargai anugerah Allah sangatlah penting. Generasi yang mendengarkan Musa perlu memahami bahwa pengalaman mereka di Tanah Perjanjian adalah kelanjutan dari tindakan kasih setia Allah yang sama yang membebaskan nenek moyang mereka dari Mesir. Mereka harus terus mengingat, mengajarkan, dan hidup sesuai dengan kehendak Allah, agar warisan iman ini terus berlanjut.
Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang karakter Allah yang setia, pengasih, dan berkuasa. Ia melihat penderitaan umat-Nya, Ia bertindak untuk membebaskan mereka, dan Ia membawa mereka ke dalam hubungan yang intim dengan diri-Nya. Bagi kita hari ini, Ulangan 4:20 mengingatkan bahwa kita, melalui iman kepada Kristus, juga telah dibebaskan dari "tanur besi" dosa dan maut. Kita telah dijadikan umat kesayangan-Nya, dipanggil untuk hidup dalam kasih dan ketaatan kepada-Nya. Mari kita terus mengingat dan menghargai anugerah besar ini, serta hidup dengan penuh syukur dan kesaksian.